Peliput : Amirul
BATAUGA,BP-Pemerintah Buton Selatan terus melakukan pembenahan, penerapan e-planing dalam penyusunan APBD 2019 telah merubah paradigma baru yang sebelumnya masih menggunakan sistem penginputan manual.
Gerakan transparansi pelayan publik tersebut adalah bentuk reformasi birokrasi yang telah diterapkan diskala nasional, didaerah Buton Selatan tidak segan-segan menerapkannya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Busel LM Sufi Hisanuddin mengatakan penerapan penyusunan APBD 2019 menggunakan sistem berbasis e-planing di pemerintah Buton Selatan permintaan KPK dan BPK, agar Busel didalam perencanaan pembangunannya lebih terstruktur dan transparan.
“Memang penggunaan e-planing ini terjadi sok kultur di lingkungan pemerintahan daerah yang sebelumnya terbiasa dengan sistem manual, tetapi hal ini harus dilakukan sehingga perencanaan pembangunan daerah kedepan lebih tersturktur dan transparan,” ucap Sufi Hisanuddin saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kata dia, ebenarnya sistem berbasis e-planing sama sistemnya dengan manual, hanya saja dengan sistem ini proses penginputan lebih ketat.
“Artinya semua usulan yang masuk, Bappeda sudah kunci sistem itu, mulai kegiatan, programnya harus sudah ada dalam RPJM, lebih ketat dari manual,” katanya
Lanjutnya, semua kegiatan ada didalam lampiran RKPD yang dasarnya Renja OPD , artinya ketika di setiap OPD menginput, jika itu tidak ada disistem maka akan ditolak
“Misalnya kegiatan monitoring dan evaluasi (moniv), ketika satu OPD melakukan moniv,sementara didalam lampiran RKPDnya tidak ada, itu akan ditolak oleh sistem melalui tim verivikasi dari Bappeda,” jelasnya
Begitu pula pagu yang sudah sistematis, ketika sudah melewati itu pagu yang ditentukan maka sistem akan menolak, namun diperbolehkan terjadi pergeseran-pergeseran penggunaan anggaran tetapi melalui mekanisme Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Misalnya ada kegiatan sudah yang berjalan kemudian ada yang ditemukan atau harus dipenuhi maka itu akan dimusyawarahkan dalam setiap tim di TAPD, supaya dilihat prioritasnya,” tukasnya (*)