Site icon BAUBAUPOST.COM

Dokter Puskesmas Katobengke Rawat Siswa SD Mabuk Alkohol

Peliput: Arianto W

BAUBAU, BP- Puskesmas Katobengke temukan seorang pasien berstatus masih siswa sekolah dasar (SD) yang belum diketahui identitas sekolahnya, dalam kondisi mabuk karena mengonsumsi minuman keras (Miras).

Dokter Poli Umum Puskesmas Katobengke dr Sari ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (28/11), mengatakan mulanya ada seorang guru yang melihat siswanya terjatuh di halaman sekolah. Sebagai langka awal penyelamatan, guru tersebut langsung membawanya ke Puskesmas Katobengke untuk mendapatkan penanganan medis.

Setelah menjalani pemeriksaan, pihak Puskesmas menduga siswa tersebut dalam kondisi mabuk. Dugaan itu akhirnya diperkuat dengan pengakuan siswa sendiri setelah sadarkan diri dia mengaku sebelumnya telah mengonsumsi satu botol miras.

“Kata guru dan orang tuanya, siswa ini tiba-tiba terjatuh dan setelah kami periksa kesadarannya, kelihatan dari gejala-gejalanya dia sedang mabuk karena ada bau minuman beralkohol. Terbukti setelah dia sadarkan diri, saya tanya anak itu dan dia mengaku kalau habis minum minuman alkohol pada pagi hari namun untuk jenisnya tidak diberitahu,” jelasnya.

Pihak Puskesmas pun terus menggali informasi dari sang anak dengan menanyakan jenis miras yang dikonsumsinya diperoleh dimana, namun siswa tersebut tidak menjawab dengan alasan bahwa dia takut nantinya si penjual tidak akan memberikan minuman lagi.

“Kita tanya, dimana dia ambil minumannya tapi dia tidak mengaku, katanya nanti pedagang itu tidak akan memberikan minuman lagi,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak Puskesmas jika pergaulan siswa tersebut kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Pihak keluarga telah berusaha semaksimal mungkin untuk memantau aktifitas anaknya, namun terkadang kelakuan anak itu sudah melewati ambang batas.

“Kita konfirmasi ke orang tuanya dan orang tuanya bilang kalau anak ini memang tidak pernah dipantau dan pergaulannya bebas, mereka sudah berusaha memantau tapi kelakuan anak telah melampaui batas,” ujarnya.

Lanjut dr Sari, ia tidak mengetahui secara pasti identitas anak tersebut, pasalnya tenaga medis yang menangani pasien ialah perawat Puskesmas dan telah pulang dan berdasarkan amatan fisik diperkirahkan siswa tersebut telah menginjak kelas lima atau kelas enam sekolah dasar.

“Siswa SD, namun saya tidak tahu nama lengkap, nama sekolah dan berapa umurnya karena yang menangani pasien ini ialah perawat dan saya hanya datang lihat sebentar,” lanjutnya.

Dikatakannya, kasus tersebut baru pertama kali masuk di Puskesmas Katobengke. Namun untuk mengantisipasi kecenderungan siswa mengonsumsi miras, pihak Puskesmas akan melakukan sosialisasi penyuluhan miras dalam waktu dekat disejumlah sekolah.

“Kita akan adakan penyuluhan di sekolah tentang masalah ini karena kasus ini baru pertama kalinya ada di sini,” tutupnya (#)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version