Peliput : Amirul
BATAUGA, BP- Penerapan full day school atau lima hari sekolah di SDN 2 Bangun, Kecamatan Sampolawa mendapat respon positif dari pihak orang tua murid.
Kepala SDN 2 Bangun, Sufman SPd mengatakan penerapan full day school SDN 2 Bangun dimulai sejak tahun ajaran baru tahun 2018-2019. Namun sosialisasi program sekolah itu dimulai dari tahun 2017 lalu.
Setelah mendapat respon positif dari orang tua murid bersama komite dan dewan guru serta mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Buton Selatan, tertanggal (16/7) 2018.
“Sudah tiga kali saya melakukan sosialisasi, disaat orang tua murid datang mengambil rapor anaknya, disitu saya utarakan program-program sekolah,” ucap Sufman saat ditemui di ruangnnya beberapa belum lama ini
Kata dia, penerapatan full day school ini diberlakukan untuk seluruh kelas, mulai kelas satu hingga kelas enam. Kelas satu pulang pukul 14.00 wita dan kelas dua hingga kelas enam pulang pukul 16.00 wita dan kadang pulang pukul 17.00 wita dikarenakan ada kegiatan ekstrakulikuler pramuka dan olahraga.
Awal melaksanakan full day school, kata Sufman memang berat, baik bagi murid maupun guru, namun kebanyakan tantangan itu datangnya dari intern sekolah, karena belum terbiasa.
“Jadi masuk sekolah pukul 7.00 wita hingga pukul 4.00. Awalnya itu belum terbiasa, kita guru terbiasa dijam 1 siang itu harus istrahat misalnya baring-baring sehingga terkadang hanya piket dan saya, akhirnya anak-anak ribut karena tidak ada gurunya, dan itu menjadi perhatian masyarakat sekitar sekolah,” tuturnya
Bukan hanya itu, beban tugas rumah yang diberikan guru ke murid menjadi keluhan orang tua murid. Namun semua itu telah tuntas dan perjalanan full day school sudah berjalan normal.
“Beberapa keluhan itu orang tua murid itu setelah 1 sampai tiga minggu full day school berjalan, persoalan itu tuntas, dan kini berjalan normal. Setelah dilakukan musyawarah mufakat bersama orang tua murid, komite dan dewan guru,” tuturnya
Ditambahkan, penerapkan full day school di SDN 2 Bangun lebih bertujuan sebagai penguatan pendidikan karakter kepada murid
“Salah satunya pendidikan religius. pendidikan itu lebih dominan diterima murid setelah siswa mendapat pelajaran kulikuler. Pendidikan karakter penting dibangun sejak dini sehingga dapat menumbuhkan generasi yang cerdas, memiliki etika, ahlak yang baik,” tukasnya (*)