Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP- Program imunisasi Measles Rubela (MR) yang dijalankan Puskesmas Betoambari sempat macet, hal itu disebabkan pemberitaan kadar vaksin menggunakan unsur tidak halal. Namun setelah menjalankan sosialisasi disejumlah sekolah, jumlah vaksinasi meningkat sampai 77 persen.
Kepala Puskesmas Betoambari Harsiah Hamzah Skm saat dikonfirmasi Baubau Post, Rabu (28/11) mengatakan jika sebelumnya program imunisasi MR tidak berjalan baik dibeberapa sekolah yang masuk wilayah kerja Puskesmas Betoambari, yakni SDN 1 Wameo, SDN 3 Wameo, SDN 1 Bone-bone, dan SDN 2 Bone-bone. Program itu sempat macet, setelah tersebarnya pemberitaan kadar vaksin mengandung unsur Babi yang tidak halal untuk masyarakat muslimin.
“Kemarin sempat ada kendala karena adanya pemberitaan hoax di medsos bahwa imunisasi MR dianggap tidak halal, sehingga orang tua tidak mau mengimunisasi anaknya,” jelasnya.
Namun, setelah menjalankan beberapa kegiatan sosialisasi dibeberapa sekolah mengenai imunisasi MR kepada orang tua/wali siswa pada beberapa minggu sebelumnya, kini jumlah peserta imunisasi meningkat pesat. Terhitung jumlah vaksin telah mencapai 77 persen dan jumlah itu sangat meningkat jika dibandingkan dengan jumlah vaksin sebelumnya yang hanya sebanyak 35 persen.
Dikatakan, jumlah tersebut belum mencapai target perolehan, namun untuk memaksimalkan jumlah peserta imunisasi harus disesuaikan dengan jumlah keseluruhan siswa ditiap sekolah yang berada di wilayah kerjanya. Pihaknya selalu menghimbau siswa dan orang tua siswa, untuk Pasalnya program itu bertujuan untuk mencegah serangan penyakit yang akan ditimpah anak-anak pada umur usia dini.
“Alhamdulilah setelah dikasih pemahaman melalui kegiatan sosialisasi disekolah, mereka mau untuk mengimunisasi anaknya. Bahkan ada yang datang langsungn ke puskesmas untuk menerima vaksin. Kita tidak mau paksa, namun kita akan selalu memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa isuh yang telah beredar tidak seperti yang dibayangkan,” tutupnya (#)