Pelliput : Amirul

BAUBAU, BP – Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Buton Selatan (Busel) menggelar Kursus Mahir Dasar (KMD) di SMA Negeri 2 Batauga. KMD tingkat siaga dan penggalangan ini diikuti 80 peserta yang didominasi oleh kepala sekolah tingkat SD dan SMP se-Busel, yang sekaligus sebagai Majelis Gugus Depan (Mabigus) yang dimulai sejak 11 Desember hingga 12 Desember 2019.

Sekretaris Kwarcab Busel La Ode Mustatar Mas’ud, mengatakan kegiatan ini merupakan instruksi dan langkah strategis dari Ketua Kwarcab yakni Plt Bupati Buton Selatan La Ode H Arusani, untuk mengaktifkan dan memajukan kepramukaan di Busel.

“Output KMD, agar Kepala Sekolah menjadi pembina yang mandiri di setiap sekolahnya, ini adalah langkah strategi memajukan pramuka di Busel dengan mengundang seluruh kepala sekolah untuk mengikuti KMD,” ucap Mustatar Mas’ud saat ditemui di sela-sela kegiatan di SMA Negeri 2 Batauga di Kelurahan Masiri.

Kegiatannya diagendakan berjalan selama enam hari, dengan tiga hari
pemberian teori belajar di dalam ruangan dan tiga hari melakukan praktek di luar ruangan. Sejak hari pertama para kepala sekolah menginap di dalam kemah-kemah dan cukup antusias dalam kegiatan ini.

Alasan memilih kepala sekolah wajib mengikuti kegiatan Kwarcab KMD
siaga dan penanggulangan, karena rata-rata kendala gugus depan (Gudep)
yang berada di setiap sekolah tidak aktif. Sebab tidak mendapat dukungan dari kepala sekolah.

“Sehingga kami sengaja mendatangkan kepala sekolah untuk diberi pemahaman, terkait manfaatnya gerakan pramuka itu dan apa manfaatnya kepada peserta didik,” ujarnya.

Dalam satu materi jam pimpinan diberikan pemahaman mendalam kepramukaan. Dikatakan, jika Gudep itu bukan paksaan dari kwrcab, karena mereka menjalankan perintah Keputusan Menteri Pendidikan yang menyatakan pramuka itu menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah.

Jadi jika kepala sekolah tidak menjalankan pramuka di sekolah masing-masing, itu bukan menentang pramukannya tetapi mereka menentang Kepmen Pendidikan.

“Itulah kenapa kita memanggil kepala sekolah agar mereka tidak ada gagal paham tentang kepramukaan, karena tujuannya disamping supaya mereka memahami itu pramuka dan mengaktifkan kembali itu sendiri di sekolahnya masing-masing di gugus
depan, juga melahirkan pembina-pembina yang profesional dan mandiri,” katanya.

Usai kegiatan KMD, lanjutannya adalah Kursus Mahir Lanjutan (KML). Di KMD dibahas soal materi dasar tenatng bagaimana menjadi seorang pembina, setelah di KML menujuk pada nilai dan pokok inti tahap tertinggi seorang pembina.

“jadi diagendakan setelah KMD mereka masuk pada pembuatan Nara Karya dalam bentuk Rencana Tindak Lanjutn (RTL). minimal enam bulan setelah ini, kalau sekolah yang betul-betul nol biasanya mereka pertama mulai dari adminitrasi gudep, dan jika terlaksana dengan baik boleh melajutkan ke tahap KML,” katanya.

Dalam kegiatan KMD ini pengurus Kwarcab akan melakukan perengkingan, yang terbaik akan mendapatkan sesuatu. dan juga sebagai motivasi. Mustatar Mas’ud berharap kepramukaan Busel maju dan mandiri. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today