Site icon BAUBAUPOST.COM

Waspada, DBD ‘Incar’ Warga Baubau

Jentik Nyamuk Meningkat di Musim Penghujan

Peliput: Arianto W

BAUBAU, BP– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau imbau masyarakat waspada akan potensi siklus hidup jentik nyamuk Deman Berdara (DBD). Pasalnya, jumlah pasien dengan gejala deman serta munculnya bintik merah yang diduga DBD kian meningkat di Rumah Sakit (RS), Puskesmas dan Rawat Inap.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinkes Kota Baubau Edy Natsir saat dikonfirmasi Baubau Post pada beberapa waktu lalu.

Dikatakannya sejak bulan Desember 2018 lalu, hingga menyusul Januari dan Februari 2019 mendatang, peningkatan kasus yang diduga sebagai gelaja DBD telah menjadi fenomena dimusim penghujan. Pasalnya, jumlah pasien yang mengalami gejala demam disertai dengan munculnya bintik merah terkesan kian meningkat setiap harinya di RS, Puskesmas, dan Rawat Inap. Namun, hingga saat ini pihak dinas belum bisa memfonis penyakit atas gejala-gejela tersebut, sebelum ada laporan masuk terkait hasil tes Laboratorium RS.

” Kasus yang terjadi hari ini, gejala deman disertai dengan munculnya bintik-bintik merah telah memenuhi RS, Puskesmas, dan Rawat Inap. Selain itu, kasus ini terkesan meningkat, namun untuk mengetahui mereka positif atau negatif harus menunggu laporan Laboratorium,” jelasnya.

Melihat kondisi cuaca dengan curah hujan saat ini, sebagai bentuk meminimalisir angka penyakit yang diduga DBD tersebut maka dalam waktu dekat pihak Dinkes akan membagikan Bubuk Abate kepada masyarakat.

” Melihat kondisi saat ini, Bubuk Abate memang sangat dibutuhkan maka tentu secapatnya akan dibagikan,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berwaspada. Sebab, seluruh tempat yang menjadi wadah penampung air akan menjadi potensi berkembang biaknya jentik nyamuk DBD. Maka dari itu, ia juga mengimbau agar seluruh masyarakat bisa memutuskan siklus mata rantai perkembang biakan nyamuk DBD dilingkungan masyarakat.

” Masyarakat harus wasapada karena semua tempat yang memungkinkan terjadinya penampungan air dimusim penghujan seperti ini agar ditiadakan. Kalau ada tempat penampungan air, maka akan ada potensi hidupnya jentik nyamuk,” ujarnya.

Lebih lanjut, masyarakat pun harus menerapkan 4M yakni Menguras, Menimbun, Menutut, dan Memantau. Jika Hal itu dilakukann secara rutin setiap hari, maka dalam kurung waktu satu bulan akan terputus mata rantai perkembang biakannya.

” Kalau ada kaleng atau wadah kosong itu harus disingkirkan atau kita tanam termaksud menguras, menimbun, menutup, dan memantau. Jika hal itu kita lakukan secara rutin setiap hari, maka dalam waktu satu bulan akan terpurtus mata rantainya,” tutupnya (#)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version