Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP- Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Baubau akan kembali mendatangkan stok beras sebanyak 500 ton. Upaya ini sebagai bentuk pencegahan jika terjadi kenaikan harga.
“Kita sudah bermohon penambahan 500 ton lagi, untuk berjaga-jaga apa bila ada kenaikan. Namun, kami belum tahu pasti kapan akan tiba, mungkin bulan ini atau bulan depan. Namun sekarang sementara proses di Kendari,” ungkap
Kepala Bulog Subdivre Baubau Ardiansyah.
Dijelaskan, beberapa daerah akan menerima penyaluran beras, namun jumlahnya akan disesuaikan dengan permintaan oleh masing-masing kabupaten. Laporan yang tercatat saat ini, jumlah permintaan beras yang tertinggi ialah Kabupaten Buton sebanyak 59 ton, kemudian menyusul Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sebanyak 55 ton, dan Kabupaten Buton Selatan (Busel) 50 ton yang dipasok per bulannya.
Sementara itu, stok beras Bulog yang tersedia di gudang berada di atas 500 ton. Jumlah ini diprediksi aman hingga Lebaran Idul Fitri. Jumlah itu untuk wilayah Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), dan Kabupaten Buton Selatan (Busel), termasuk Kota Baubau.
“Jumlah stok beras yang tersedia di perum Bulog sebanyak 530 Ton. Jumlah beras dikatakan siap sampai pada penyaluran jelang lebaran,” sebutnya.
Lanjutnya, penyaluran beras Bulog untuk Bansos di Kota Baubau sudah tidak ada lagi, sekarang berganti menjadi bantuan pangan dan tunai. Penyaluran Bansos tinggal dilakukan di Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Selatan, yang disalurkan tiap bulannya. Khusus daerah kepulauan seperti Wakatobi, penyaluran Bansos per tiga bulan dari pemerintah melalui Kementerian Sosial.
“Kalau Kabupaten Buton berjalan sampai Februari, kemudian tidak jalan lagi untuk Maret, kita menunggu lagi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dari Kendari. Kalau wilayah daratan tiap bulan penyalurannya, dan daerah Wakatobi penyaluran Bansosnya langsung berjalan tiga bulan, karena SPP nya per triwulan langsung dari Kementerian Sosial,” paparnya. (*)