F01.4A Sekretaris Dinas Pendhhhhhhhhhhhhhhhhh

Peliput: Arianto W

BAUBAU, BP- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Baubau menanggapi positif mengenai adanya tujuh orang siswa SMPN 17 Baubau yang dikeluarkan karena tidak mengikuti proses pembelajaran di kelas selama satu tahun berjalan.

Sekretaris Disdikbud Kota Baubau Kasman SPd MPd, mengatakan tujuh orang siswa yang dikeluarkan oleh Kepala SMPN 17 Baubau Fitriyanti SPd, merupakan siswa IX yang cenderung tidak mengikuti proses pembelajaran di kelas.

” Saya sudah sudah klarifikasi kepala SMPN 17 Baubau, terkait tujuh orang siswa yang dikeluarkan karena tidak perna masuk sekolah selama kurang lebih satu tahun,” jelasnya.

Dikatakannya, bukan sebuah kesalahan jika ke tujuh siswa tersebut dikeluarkan karena walaupun mau dipindahkan ke sekolah lain maka akan sulit. Sebab, ketujuh siswa tersebut tidak pernah masuk sekolah sehingga tidak ada nilai yang diberikan oleh guru mata pelajaran.

Sementara itu, salah satu persyaratan urus pindah sekolah ialah memiliki kelengkapan nilai yang diperoleh dari hasil ulangan harian, ulangan semester, kehadiran, keaktifan, dan masih banyak lagi.

” Mereka ini kalau dikeluarkan, bisa iya. Karena kalau mau dipindahkan ada kesulitan, sebab dari semester-semester seblumnya tidak hadir sehingga tidak memiliki nilai selama dua semester yang terpenuhi sebagai salah satu persyaratan pindah,” ungkapnya.

Untuk itu, ia berharap agar peran orang tua dalam mendidik dan membina anak di rumah lebih diefetifkan. Minimal, bisa mengetahui mekanisme, sistem, dan aturan yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah sebagai panduan siswa di sekolah.

” Saya berharap kepada seluruh masyarakat agar betul-betul bisa memahami sistem dan aturan pendidikan karena masalah naik kelas itu bukan diukur dari pintar bodohnya siswa, melainkan jika nilai akumulasi keseluruhan harus terpenuhi,” ujarnya.

Hal ini pula diakui Kepala SMPN 17 Baubabu Fitriyanti SPd. Dikatakan, pihak sekolah telah mengembalikan ketujuh orang siswa kepada orang tua masing-masing.

” Saya keluarkan mereka karena selama satu tahun berjalan, mereka tidak perna hadir mengikuti proses pembelajaran disekolah. Untuk itu, kita kembalikan mereka kepada orang tuanya masing-masing karena kalaupun mau dipindahkan agak susah sebab nilai mereka selama beberapa semester tidak ada,” katanya.

Namun, sebelumnya pihak sekolah telah melakukan pertemuan dengan orang tua/wali dari ketujuh siswa yang tersebut, untuk mencari alternatif terbaik. Seluruh orang tua sepakat untuk mengeluarkan anaknya dari sekolah, mengingat kondisi anak yang cenderung melanggar aturan sekolah.

” Kita sudah lakukan pertemuan dengan orang tua siswa, dan mereka tidak mempersoalkan hal tersebut karena mereka paham dengan kondisi anaknya yang tidak pernah masuk sekolah,” tandasnya (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today