F01.6 Hasrin Ilmi

Catatan: Hasrin Ilmi (Direktur Baubau Post)

Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 tinggal menghitung hari. Semakin dekat rakyat indonesia dihadapkan dalam pilihan untuk menentukan masa depan bangsa. Tidak terkecuali di Kota Baubau aura pertarungan calon anggota legislatif (Caleg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden sudah sangat kental.

Sebanyak 368 caleg di Kota Baubau yang terbagi di tiga daerah pemilihan (Dapil) terus mengeluarkan jurus mencari simpati masyarakat. Berbagai cara dilakukan untuk memuluskan langkah mendapatkan satu kursi dari 25 “kursi panas” di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau. Mulai dari stategi partai peserta pemilu hingga pribadi para caleg untuk menjadi salah satu yang terpilih menjadi wakil rakyat.

Tentunya kapasitas setiap Caleg akan menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk menjadi pilihannya. Banyak pilihan masyarakat untuk menitipkan tanggungjawabnya kepada caleg. Komposisi caleg tua dan muda yang bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan ini begitu kuat. Masyarakat tentunya sudah cerdas melihat siapa yang bakal menjadi pilihannya.

Yang menginginkan perubahan dengan semangat yang tinggi tentunya pilihannya ada di caleg muda. Namun caleg yang termasuk tua jangan dipandang sebelah mata karena kematangan berpikir serta matang dalam politik menjadi modal utama yang harus menjadi pertimbangan. Jatuhkan pilihan kepada orang yang tepat, salah pilih akan menjadi bumerang dan penyesalan dikemuadian hari.

Memasuki tahapan kampanye terbuka tentunya akan menjadi ajang penilaian terhadap kapasitas Caleg. Namun, kondisi ini bisa saja gugur karena hubungan keluarga dan teman yang membutakan pilihan itu. Tidak peduli dengan kualitas ataupun kapasitas caleg. Kalau tidak kenal secara pibadi meski dengan kualitas yang mumpuni seakan kapasitas dan kualitas menjadi hilang. Bisa pengaruh kedekatan ataupun besarnya pengaruh uang (serangan fajar-red) sebagai bagian dari transaksi politik yang tidak bisa dilawan.

Sudah menjadi lumrah di tengah masyarakat berbeda pilihan seakan menjadi jembatan berbeda sikap. Tidak sedikit saudara tidak akur karena berbeda pilihan. Kondisi ini seharusnya menjadi pelajaran berharga, karena Pemilu adalah jalan menuju masa depan yang baik bukan ajang saling berbeda. Hargailah perbedaan pilihan itu, satu suara menentukan masa depan.

Ayo gunakan hak pilih dengan baik, pilihlah mereka yang berjuang untuk kepentingan rakyat. Setiap warga tentunya sudah punya pilihan yang menurutnya mampu mewakilinya di parlemen. Manfaatkan kesempatan ini dengan baik, golput bukanlah pilihan yang bijak. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah siap memfasilitasi untuk memilih. Dibilik suara sangat menentukan, pilihlah dengan hati bukan karena uang. Mari kita jaga Pemilu 2019 untuk belajar berpolitik dengan baik dan santun. Sekali lagi satu suara menentukan masa depan daerah dan negara. (***)

Visited 1 times, 1 visit(s) today