F01.5 Suasana Sosialisasi Peningkatan Toleransi Kerukunan dalam Kehidupan Beragama. IST

Peliput: Gustam

BAUBAU, BP- Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada bulan April mendatang, kondusifitas masyarakat terus dijaga. Kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menggandeng tokoh agama.

Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), pemkot menggelar Sosialisasi Peningkatan Toleransi Kerukunan dalam Kehidupan Beragama, di salah satu hotel di Kota Baubau, kamis (28/03).

Sosialisasi yang bertemakan Sukseskan Penyelenggaraan Pemilu April 2019, Kita Ciptakan Kerukunan, Saling Toleransi dan Menghormati itu dibuka langsung Wakil Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse.

Dalam sambutannya, Monianse mengajak seluruh tokoh agama untuk berperan aktif menjaga kondusifitas dengan meningkatkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Dikatakannya, penyebab utama konflik secara umum dikarenakan adanya kubu-kubu antar umat bergama.

“Dalam rangka menyukseskan pemilu, maka dengan ini Pemkot Baubau mengajak tokoh agama beserta seluruh masyarakat untuk menjaga situasi stabilitas keamanan lingkungan,” katanya.

Meski disadarinya, terkadang antar umat beragama tidak sepaham karena suatu hal. Namun demi keamanan Kota Baubau, Monianse ingin semua umat menjaga toleransi dan kerukunannya.

“Meskipun kita belum dapat bersama dalam semua hal, tetapi kita harus bersama-sama mendialogkan masalah-masalah di Kota Baubau sehingga terjalin persatuan dan kesatuan, serta toleransi antar umat beragama,” ucap orang nomor dua di Kota Baubau itu.

Untuk itu, Monianse ingin peserta serius mengikuti sosialisasi tersebut. “Sosialisasi yang kita mulai saat ini sangat penting. Tujuannya adalah untuk merajut model baru dalam merajut kembali kerukunan,” tegasnya.

Kepala Satuan Binmas Polres AKP Safaruddin SIP sebagai salah satu pembicara dalam sosialisasi tersebut mengungkapkan, dalam menciptakan kondusifitas perlu koordinasi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, tokoh agama, dan aparat keamanan.

“Dalam mewujudkan kerukunan, bisa dengan mengembangkan dasar-dasar umat bergama. Dan smua pihak harus mempertahankan pancasila sebagai ideologi negara,” jelasnya.

Masyarakat diminta untuk menangkal penyebaran hoax dan fitnah. Pasalanya, hal tersebut merupakan ancaman besar terjadinya perpecahan antara umat dan masyarakat Indonesia.

“Penyebaran berita bohong atau hoax serta politisasi SARA yang tersebar di masyarakat harus segera diatasi, karena berdampak pada kondisi lingkungan yang meresahkan,” tandasnya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today