Laporan: Hasrin Ilmi
BAUBAU,BP-Memperingati hari buruh internasional (May Day-red)1 Mei 2019 di Kota Baubau diwarnai aksi demonstrasi sejumlah elemen mahasiswa. Salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Baubau yang terdiri dari HMI Komisariat FKIP Unidayan, HMI Komisariat FKIP UM Buton, ADDAP, Himapptar dan HML Siobar mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Baubau kamis (02/05).
Dalam aksinya di Kantor Disnaker Kota Baubau sempat ricuh dan terjadi aksi dorong dengan aparat kemanan. Pasalnya, saat mahasiswa ingin berdialog dengan Kadisnaker Zarta SE tidak berada di tempat. Penjelasan yang diberikan oleh salah seorang stafnya tidak memuaskan mahasiswa, sehingga peserta demo berusaha menyegel kantor dan meminta semua pegawai untuk meninggalkan kantor.
“Kadisnya tidak bertanggungjawab, ada aksi buruh malah tinggalkan kantor,”kata salah seorang mahasiswa.
Aksi mahasiswa semakin brutal saat berusaha merazia kantor Disnaker untuk mencari keberadaan Kepala Dinas berusaha dihalau oleh aparat kemanan yang mengawal aksi demo. Kekesalan mahasiswa dilampiaskan dengan berusaha menerobos masuk. Bahkan, salah satu meja yang berada di depan kantor dilempar hingga ke halaman. Meski sempat memukul kaca kantor, namun tidak terjadi kerusakan. Aksi brutal mahasiswa akhirnya berhasil diredam oleh aparat kepolisan yang mengawal aksi.
Sebelumnya, massa HMI melakukan orasi di depan kantor Disnaker yang menyuarakan gaji buruh di Kota Baubau belum menetapkan upah minimum regional Sulawesi Tenggara (Sultra) sebesar Rp 2.350.000.
“Dari 676 perusahaan di Kota Baubau dengan sekitar 5000 orang buruh belum semua atau bahkan sebagain besar gaji belum memenuhi standar UMP Sultra,”kata Rahman Ruwia dalam orasinya.
Selain itu, mahasiswa juga meminta Walikota Baubau Dr H As Tamrin MH untuk mencopot jabatan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Zarta SE dari jabatannya karena dinilai gagal melakukan tanggungjawabnya sebagai instasni teknis tentang tenaga kerja.
Usai melakukan orasi dan menyegel kantor Disnaker aksi mahasiswa HMI Baubau dilanjutkan di Kantor Walikota Baubau. Sebelumnya, sempat orasi di depan rektorat Universitas Muhamadiyah (UM) Buton. Aksi ini mendapat pengawal ketat dari aparat Kepolisian Polres Baubau. (***)

