Peliput: Nelvida A
BAUBAU, BP- Sarima (30), warga asal Kelurahan Ngkaring-karing Kota Baubau terpaksa melakoni kerjaan kasar guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Bak lelaki, ia menunjukan kekuatannya menjadi kuli batu bata merah dan pemberi makanan ternak warga sejak dua tahun terakhir.
Bekerja tanpa mengenal waktu, Sarima memperoleh pekerjaan dari masyarakat yang iba padanya. Apa pun pekerjaan yang diperintahkan padanya, semua dikerjakannya demi sesuap nasi.
Sarima memiliki tiga orang anak. Anak pertamanya berusia 12 tahun yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Anak kedua berusia 10 tahun, terpaksa tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Sedangkan anak terakhirnya masih berusia 1 tahun, yang selalu di bawahnya saat bekerja.
Sarima mempunyai suami yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan pada tahun 2017 silam. Hal itu lah yang menjadi alasan Sarima bekerja keras menggatikan peran suami menafkahi keluarga.
Sarima telah tinggal di Kelurahan Ngkaring-karing sejak tahun 2011 lalu, tepatnya di jalan wisata Little Bali. Sebelumnya itu bukan merupakan warga Ngkaring-karing, melainkan seorang pendatang yang ingin mencari sesuap nasi.
Setelah menetap cukup lama dan mendapat perhatian dari pemerintah setempat, Sarima didaftarkan menjadi warga Ngkaring-karing. Ditemui Baubau Post, Sarima berharap kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk memberikan perhatiannya.
“Saya berharap bisa mendapatkan bantuan dari masyarakat agar kedepannya kehidupan saya dapat lebih baik,” tuturnya.
Hingga kini, Sarima terus melakoni pekerjaannya yang serabutan. (#)