Laporan: Arianto
KONAWE UTARA, BAUBAUPOST.COM- Bencana banjir yang melanda Knawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara disebabkan oleh hujan deras yang menguyur kabupaten Konawe Utara tanpa henti sejak Jumat (31/05/2019). Sementara banjir mulai melanda wilayah itu sejak Minggu (02/06/2019) hingga saat ini.
Ketinggian air mencapai 3 hingga 6 meter mengakibatkan jembbatan jalur trans sulawesi di Kecamatan Asera putus. Bencana banjir juga menghayutkan 58 rumah hanyut dan sebanyak 4.089 orang harus mengungsi. Tidak hanya itu, banjir di Konawe Utara menyebankan sambungan listrik terputus dan sulit adanya akses informasi terhadap warga setempat.
“Jembatan tran Sulawesi ujung jebol dan putias hingga tidak bisa dilalui lagi.,” ungkap Bupati Konawe Utara Ruksamin kepada Baubau Post, Minggu (09/062019).
Ruksamin menyebutkan hingga saat ini banjir merendam 28 desa di enam kecamatan yang ada di Konawe Utara. Debit air yang terus naik menyulitkan pemerintah dan BPBD untuk mengevakuasi warga. “Kendalanya, kami belum bisa mengakses transportasi di 4 Kecamatan,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya ada 1 kecamatan yang seluruh desanya terendam banjir. “Kemarin di Kecamatan Oheo itu kami diinformasikan itu baru 5 desa terendam, sekarang sudah rata semuanya, sekecamatan Oheo. Kecamatan Langgigima diiformasikan satu desa,” tuturnya.
“Sampai tadi malam (Sabtu malam -red) pukul 23.00 Wita kami data pengungsi sudah 1.054 KK atau 4.089 jiwa. Rumah rusak yang hanyut 58 unit. Hanyut di bawah air habis tinggal bekas,” kata Ruksamin. Selain itu ada 8 desa yang masih terisolasi. (*)