Peliput: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki potensi pertanian yang sangat tinggi. Namun hingga saat ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah kabupaten/kota.
Melihat hal ini, Pemerintah Provinsi Sultra mendorong agar pemerintah kabupaten/kota dapat menonjolkan produk pertanian unggulan di daerahnya yang bernilai ekspor. Anggaran di bidang pertanian perlu ditingkatkan untuk merangsang para petani.
“Misalnya di Kepulauan Buton, lebih besar daratannya daripada lautan, tentu kita harapkan ada keunggulan pertanian yang ditonjolkan, karena di tiap daerah itu pasti ada produk unggulan pertanian,” kata Plt Sekda Sultra La Ode Mustari ditemui pekan lalu.
Lanjut Mustari, produk pertanian perlu digenjot, karena saat ini di Sultra masih didonimasi ekspor pertambangan dengan nilai mencapai 150 juta dollar. Sementara produk pertanian yang diekspor dari Sultra hanya kakao dan tepung kelapa.
“Pertanian masih sangat minim,” tandasnya.
Menurutnya produk unggulan yang dapat digenjot misalnya enau (konau) untuk produksi gula merah, atau kelapa di Buton Utara yang dapat menghasilkan kopra. Selain itu, tanaman kelor dapat menjadi komoditas ekspor unggulan, seperti yang telah dilakukan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami mendorong di perubahan ini untuk menganggarkannya. Seperti di kabupaten buton, ada produk pertanian lain seperti kelor kenapa tidak, saat ini harganya mahal,” terangnya. (**)

