Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP- SMAN 4 Baubau tidak menghawatirkan penerapan sistem zonasi dapat membatasi peluang siswa yang berasal dari luar daerah, untuk mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Baubau. Padahal, tercatat sebanyak 56 persen siswanya berasal dari luar daerah, salah satunya Batu Atas.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala SMAN 4 Baubau Drs Arif Tasila saat ditemui diruangan kerjanya, Selasa (02/07).
Pada dasarnya, sistem zonasi dianggap efektif untuk membatasi kecenderungan siswa yang teropsesi mendaftar disekolah-sekolah favorid, sehingga penerimaannya dapat tersalurkan secara merata diseluruh sekolah. Disisi lain, siswa yang berasal dari luar daerah sedikit mendapatkan peluang untuk mendaftar di sekolah-sekolah unggulan yang berada di Kota Baubau.
Kendati demikian, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI memberikan kebijakan teruntuk siswa yang berada diluar daerah agar dapat mengikuti pendaftaran PPDB di salah satu sekolah lingkup Kota Baubau, dengan melalui dua jalur penerimaan yakni jalur Prestasi dan Perpindahan Orang tua.
” Sebanyak 56 persen siswa kami berasal dari luar Kota Baubau. Namun, dengan dipatahkannya seperti ini maka jumlah siswa kami yang berasal dari luar akan berkurang. Mereka bisa saja masuk mendaftar disini, terkecuali melalui dua jalur penerimaan yaitu jalur prestasi sebanyak 15 persen dan jalur perpindahan orang tua sebanyak 5 persen,” jelasnya.
Olehnya itu, siswa yang bertempat tinggal dilingkup wilayah zonasi lebih berpeluang besar untuk mendaftar disekolah-sekolah terdekat. Dengan begitu, pihak sekolah akan lebih mudah menjalin silaturahim dengan orang tua/wali siswa serta dapat menjangkau rumah, apa bila terjadi hal yang bersifat emergency.
” Khusus mereka yang bertempat tinggal dipinggir sekolah, berpeluang besar untuk diterima. Lebih banyak siswa yang berasal dari dalam Kota Baubau, mereka akan lebih mudah kita pantau keberadaannya,” tandas Arif (*)