BAUBAU, BP – Tingkatkan kekuatan lapisan lapangan pesawat terbang, Bandara Betoambari Kota Baubau canangkan pekerjaan runway, pekerjaan taxi way, fillet dan turning arena, dari kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Betoambari Kota Baubau.
Pekerjaan tersebut memakan biaya sebesar Rp 22 miliyar.
Saat dikonfirmasi koran ini, Pembuat Komitmen Bandara Baubau Fadli ST mengatakan pengerjaan kontrak telah dilakukan pada akhir bulan Mei dan mulai efektif awal Juni.
” Pengerjaan sudah jalan, materialnya kita ambil dari Palu, terus aspalnya kita impor dari singapura, khusus untuk spek bandara,” ungkapnya.
Dikatakan, material batu dari Kota Palu telah tiba satu tongkang, sementara untuk aspal masih dalam perjalanan menuju Kota Baubau. Setelah semua bahan dan material siap maka pengaspalan bakal dimulai dari landasan pacu.
” Untuk pelapisannya setebal 7,5 cm, anggarannya dari APBN sebanyak Rp 22 miliar. Semua laporannya masuk ke Kejaksaan melalui TP4D,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan perpanjangan landasan pacu pesawat dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau untuk pembebasan lahan. Saat ini masih 1800 meter, akan ditambah 200 meter.
Pihaknya berharap, peningkatan landasan pacu ini dapat meningkatkan kekuatan lapangan pesawat sehingga pesawat yang lebih besar dapat transit di Kota Baubau.
Sementara itu Kasi Intel Kejari Baubau Ruslan SH MH mengatakan, pihaknya mengawasi proyek pembenahan Bandara Betoambari. Itu dikuatkan oleh surat perintah Dari Kemenhub Prin-01/R.3.11/Dpp.4/5/2019 tanggal 23 Mei 2019.
“Kita diberi tanggungjawab pengawasan pada pembangunan Bandara Betoambari sesuai surat perintah per tanggal 23 Mei 2019,” kata Ruslan.
Ketua TP4D Kejari Baubau ini menuturkan, proyek itu dikontrak senilai Rp 22.160.000.000 oleh Kontraktor PT Fatadeco Tama Jaya, berdasarkan nomor kontrak 103/37/BUB/V/2019 tanggal 16 Mei 2019.
Selain itu, dalam surat perintah yang sama pihaknya juga mengawal pembebasan lahan untuk perluasan landasan pacu Bandara Betoambari per bulan Juni 2019. Lahan tersebut dibebaskan Pemerintah Kota Baubau senilai Rp 6 miliar.
“Tanah itu dibebaskan untuk perluasan landasan pacu,” kata Ruslan.
Pembebasan lahan juga dilakukan untuk bangunan kerja atau jasa, dengan menelan anggaran Rp 3,5 miliar. Kemudian juga pengadaan tanah kosong untuk pembangunan green belt, ruang tata hijau dan publik space dengan nilai anggaran Rp 1,5 miliar.
“Dengan tahapan proyek tersebut merupakan pekerjaan persiapan pelaksanaan pembebasan ganti rugi,” tutupnya.
Peliput: Zul PS dan Asmaddin