BURANGA – Kegaduhan terjadi dalam tubuh organisasi HIPMA Butur-Kendari belakangan ini. Hal tersebut disayangkan Sumarno selaku dewan penasehat organisasi.
Menurutnya ada tindakan inprosedur dalam pengambilan keputusan dewan pembina Lirik Asron.
“Keputusan yang dikeluarkan ini tidak sesuai mekanisme atau terkesan dipaksakan,” ujar Sumarno saat dihubungi Sabtu (31/08).
Putra Kambowa ini juga mengatakan bahwa dirinya sangat tidak membenarkan proses penunjukan Ketua Pelaksana LD Muhammad Farid, yang berkedok misi penyelamatan organisasi. Seharusnya menurut dia, dilakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada ketua umum untuk evaluasi kinerja.
Sebagai dewan penasehat dirinya berhak untuk memberikan klarifikasi agar organisasi tetap teratur. Sehingga, seluruh anggota perlu menahan diri dengan tidak mengedepankan ego masing-masing.
“Keadaan ini sudah sangat gaduh, kita tidak boleh saling mempertahankan ego. Komunikasi dan koordinasi mesti kita kedepankan, sesuai alur dan tujuan organisasi,” pintanya.
Dia juga menekankan kepada semua elemen mahasiswa agar lebih berpikir objektif.
“Silakan kawan-kawan mahasiswa mengkaji persoalan tersebut secara objektif untuk arah organisasi yang lebih baik,” tutupnya.
Peliput : Kasrun