BAUBAU, BP- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Baubau semakin intens melakukan razia terhadap siswa bolos. Dalam razia kali ini, Senin (02/09) 17 siswa SMA, SMK dan MA yang kedapatan sedang membolos kembali diamankan.
Kabid Kentrentaman dan Ketetiban Umum Satpol PP, Muh Husni Ganiru ditemui mengatakan, pihaknya melakukan razia di sejumlah titik tempat biasa siswa membolos. Di kawasan keraton, siswa yang tertangkap sedang asyik berselancar internet menggunakan wifi gratis.
“Personel satu pleton melakukan patroli di sekitaran Betoambari didapatkan beberapa adik-adik pelajar yang lagi nongkrong di luar jam sekolah dan memakai seragam sekolah. Letak dengan sekolahnya pun cukup jauh tadi rata-rata lokasinya di benteng keraton dan di stadion,” katanya kepada awak media.
Namun berbeda dengan razia sebelumnya, pihaknya kali ini tidak menemukan video dewasa di ponsel milik siswa yang terjaring razia. Hanya saja, dalam salah satu ponsel milik siswa ada aplikasi yang menjurus ke konten dewasa.
“Hanya ada satu aplikasi yang menjurus ke sana, berbagai macam cara kita lakukan untuk meminimalisir siswa bolos, salah satunya juga kami minta pihak sekolah secara mendadak melakukan sweeping untuk memeriksa isi ponsel milik siswa,” jelasnya.
Hanya saja pihaknya khawatir, para siswa bolos yang mencari wifi gratis bertujuan untuk mendownload konten-konten dewasa. Sehingga pihaknya juga berharap ada pembatasan dalam penggunaannya.
Siswa yang kedapatan membolos, sebagian digelandang ke Kantor Satpol PP. Sebagiannya lagi langsung dipulangkan ke sekolahnya masing-masing, karena siswa yang terjaring kali ini cukup banyak sehingga tidak cukup ditampung dalam mobil truk operasional Satpol PP.
“Hanya kapasitas kendaraan kita tadi tidak muat, jadi dari segi bawaan maupun isi ponselnya tidak terlalu urgen kami pulangkan ke sekolahnya, sisanya yang butuh perhatian khusus kami bawa ke kantor,” ujarnya.
17 siswa tersebut kemudian didata dan masing-masing orang tua siswa telah dihubungi. Kemudian dikembalikan ke sekolahnya masing-masing untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
“Harapannya pihak orang tua sudah tahu ketika sudah dikembalikikan ke sekolah sudah ada pembinaan,” tandasnya.
Ditemui terpisah, Kepala SMKN 2 Baubau La Safini mengatakan, mendata siswanya yang kedapatan membolos. Kemudian akan dibuatkan surat pernyataan, agar tidak mengulangi kembali membolos di jam pelajaran.
“Kalau untuk langkah selanjutnya kami akan data ini semua, karena ini kan bisa saja ada yang berulang, maka akan dibuatkan lagi semacam surat peryataan,” katanya.
Pihak sekolah juga akan memberikan sanksi tegas kepada siswanya yang membolos. Tidak tanggung-tanggung, jika ada siswa yang diberikan surat pernyataan karena membolos lebih dari dua kali, maka akan langsung dikembalikan kepada orang tuanya.
“Kalau seandainya dua atau tiga kali kita buatkan peryataan maka, sanksinya kita kembalikan kepada orang tuanya, karena anak itu tidak cocok di sini,” tegasnya. (#)
Peliput: LM Syahrul

