Site icon BAUBAUPOST.COM

Tekan Inflasi, Zona I TPID Sultra Adakan Pertemuan di Baubau

F01.5 Walikota Baubau AS Tamrin saat Memberikan Cinderamata kepada Kepala Perwakilan BI Sultra Suharman Tabrani

Walikota Baubau AS Tamrin saat Memberikan Cinderamata kepada Kepala Perwakilan BI Sultra Suharman Tabrani

BAUBAU, BP- Delapan kabupaten/kota yang masuk dalam Zona I Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra, yakni Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Muna, Muna Barat, Wakatobi dan Kota Baubau mengadakan High Level Meeting, di Aula Kantor Walikota Baubau, pada selasa (03/09).

Pertemuan delapan daerah tersebut guna menyamakan persepsi dalam menekan inflasi di Prov Sultra secara umum. Dibuka langsung Walikota Baubau Dr HAS Tamrin MH, kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Prov Sultra Suharman Tabrani sebagai pembicara.

Dalam sambutannya, AS Tamrin mengatakan, inflasi menentukan kemajuan daerah. Untuk menekannya, diperlukan strategi dari masing-masing Pemerintah Daerah.

“Pertemuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap pengendalian inflasi daerah lingkup Pemrov Sultra. Mengutip sambutan bapak wakil presiden dalam Rakornas Tim Pengendali Inflasi beberapa hari lalu di Jakarta, beliau menekankan bahwa inflasi rendah adalah kemajuan suatu daerah,” katanya.

Menurutnya, suatu daerah tidak akan berkembang jika inflasinya tidak ditekan dengan optimal. “Kita ketahui bersama bahwa perkembangan ekonomi di suatu wilayah tidak akan optimal tanpa disertai oleh pengelolaan laju inflasi,” tutur AS Tamrin.

Orang nomor satu di Kota Baubau itu menyebut, salah satu strategi dalam menekan inflasi adalah penjaga kestabilan harga dan stok pangan di pasaran.

“Untuk menekan laju inflasi, tentunya kita harus melakukan langkah-langkah strategis, diantaranya peningkatan produksi pangan,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sultra Suharman Tabrani dalam pemaparan materinya menyebut, inflasi Prov Sultra secara umum masih tergolong rendah.

“Inflasi Sultra masih dalam kondis stabil dan terkendali. Baubau di bulan Agustus kemarin, deflasi 2,10 persen. Untuk level Sulawesi, Maluku dan Papua, Sultra termasuk rendah hingga Agustus 2019,” ungkapnya.

Kata Suharman, penyumbang terbesar inflasi di Sultra secara umum adalah komoditi ikan dan sayur-sayuran. “Penyumbang inflasi terbesar Sultra adalah sayur-sayuran dan ikan secara umum,” pungkasnya.

Peliput: Gustam

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version