F4.3 Sudirman KSudirman K

BAUBAU, BP – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, Kota Baubau mengalami inflasi 2,1 persen pada Agustus 2019. Secara umum inflasi di Kota Baubau dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pokok.

Dijelaskan, besaran inflasi Kota Baubau dari Januari hingga Desember 2018 lumayan naik sebesar 2,29 persen. Berdasarkan kalender yang ada untuk hasil data sembako di lapangan tidak bisa diprediksi, karena bisa terjadi inflasi maupun deflasi.

“Nah inflasi tahunan kalender dari Januari sampai Agustus 2019 kita deflasi 0,17 persen. Jadi pada prinsipnya kita melihat di Kota Baubau ini inflasi kita selalu dipengaruhi oleh bahan makanan, utamannya ikan dan sayur itu harganya naik turun,” jelas Kepala BPS Kota Baubau Sudirman K saat ditemui Kamis (05/09).

Sehingga menurutnya, untuk menstabilkan harga perlu adanya perbaikan pada pola distribusi barang kebutuhan. Dalam hal ini para distributor harus membaca situasi dimana permintaan akan barang tertentu tinggi atau rendah.

“Karena kan hukum ekonomi ketika permintaan barang banyak dan stoknya sedikit pasti harga akan naik. Kalau barangnya banyak, permintaan sedikit maka harga diturunkan,” paparnya.

Lanjutnya, inflasi memiliki dampak negatif dan positif. Artinya ketika terjadi inflasi, maka masyarakat merasakan dampak kerugiannya, sementara pada produsen meningkat penghasilannya.

“Kita ini daerah konsumen, artinya yang banyak dilayani adalah konsumsi, semakin rendah harga semakin enak di masyarakat dan yang kasihan itu produsennya,” tuturnya. (#)

Peliput: LM Syahrul

Visited 2 times, 1 visit(s) today