-
Ali Mazi: Progres pencapaian Saat Ini Menjadi Langkah Pembangunan Selanjutnya
KENDARI, BP – Kepemimpinan Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) Di Bumi Anoa, genap berumur satu tahun tepatnya pada tanggal 05 September 2019. Kesyukuran ini dimeriahkannya dalam acara “Ekspose 1 tahun pembangunan Sulawesi Tenggara di masa kepemimpinan Gubernur H Ali Mazi SH dan Wakil Gubernur H Lukman Abunawas SH M Si ”,yang dilaksanakan disalah satu hotel di Kota Kendari,Kamis (05/09). Terlihat pasangan Aman begitu kompak dalam balutan kemeja berwarna senada dengan bendera Indonesia.
Pada kegiatan itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengungkapkan rasa syukurnya dimana pada masa kepemimpinan mereka, beberapa progres visi dan misinya dapat berjalan lancar, meski dibeberapa pekerjaan lainnya masih menemui beberapa kendala.
” Hari ini merupakan hari yang istimewa bagi kami, karena akan tercatat dalam sejarah perjalanan sultra, dimana tak terasa penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat periode 2018-2023, telah genap 1 tahun. Waktu yang terasa cepat namun bagi kami sangat berkesan karena menentukan dan menjadi batu loncatan kegiatan-kegiatan tahun berikutnya untuk itu kami sangat bersyukur alhamdullilah, apa yang menjadi komitmen kami sejak pertama kali mengemban amanat masyarakat Sultra, telah kami wujudkan sedikit-demi sedikit,” ungkap Ali Mazi.
Sejak dilantik tanggal 05 september 2018, pasangan “AMAN” banyak diterpa Isu keretakan dibeberapa khalayak ramai, namun Ali Mazi berharap progres yang dicapai saat ini dapat menjadi langkah pembangunan yang berkesinambungan kedepannya.
“ Masa itu telah berkurang satu tahun dan sebagai pimpinan penyelenggara pemerintah maka hari ini kami menyampaikan kepada masyarakat capaian atau progres yang telah dicapai dan sekaligus sebagai wacana evaluasi, meski kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan sehingga perlu perbaikan. Olehnya kami berharap ekspose ini dapat berperan sebagai cermin untuk melihat respon dan tanggapan masyarakat, serta kelebihan dan kekurangan terhadap kebijakan dan tindakan nyata penyelenggaran pemerintah, pembangunan dan pelayanan publik, cermin tersebut akan menjadi umpan balik bagaimana langkah-langkah perbaikan pada tahun yang akan datang,” terangnya.
Dalam pembangunan kedepan Ali Mazi tidak menampik, jika kedepannya banyak tantangan, seperti pembangunan yang harus dicapai di seluruh wilayah Sultra, yang memiliki keberagaman Sumber Daya Alam (SDA). Keberagaman SDA itu menjadi modal bagi kemakmuran masyarakat dan pembangunan di Sultra kedepan.
“ Diperlukan langkah strategis dan pendekatan yang khas untuk menentukan langkah kebijakan pembangunan yang strategis, konstruktif, responsif dan adaptif mencermati kondisi daerah yang demikian kompleks tersebut. Kami telah menetapkan konsep dan strategis pendekatan pembanguna yang dikemas dalam “gerakan akselerasi pemerataan pembangunan daratan dan laut/kepulauan (Garbrata), konsep tersebut telah menjadi RPJMD Sultra dengan mewujudkan sultra yang aman, maju,sejahtera dan bermartabat,” jelasnya.
Pasangan Aman dalam waktu setahun kepemimpinanya, ada beberapa indikator pencapaian yang meningkat secara signifikan, meski ada beberapa rasio tingkat kemiskinan yang masih dalam tahap perbaikan kedepannya.
“sebagai indikator makro yang perlu mendapat perhatian selama kegiatan pembangunan beberapa tahun terakhir ini yaitu, indeks gini ratio yang berada pada angka 0.382, angka menunjukan bahwa kesenjangan pendapatan masyarakat dikalangan masyarakat masih cukup lebar, indikator lain yang perlu mendapat perhatian yaitu tingkat kemiskinan yang mencapai angka 11,32 persen mengalami penurunan dibanding tahun 2017 yang tercatat 12,81 persen. Penyebabnya adalah sebagian besar penduduk Sultra, masih menggantungkan hidupnya disektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Walaupun mengalami penurunan akan tetapi pertumbuhan disektor jasa dan pertambangan masih menunjukan peningkatan,” ungkapnya.
Ali Mazi juga menambahkan meski saat ini jumlah rasio kesenjangan masih menunjukan penurunan, namun indikator makro saat ini tengah mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan tengah melewati rasio pertumbuhan tingkat nasional. Menurutnya angka ini menunjukan bahwa ekonomi sultra saat ini cukup baik, kedepannya.
Ia berharap perbaikan distribusi pendapatan daerah harus terus ditingkatkan,melalui interfensi kegiatan pembangunan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi,tentunya.
“sedangkan dari beberapa indikator makro masih sangat menggembirakan, dimana indeks pembangunan manusia disultra tahun 2018 menempati urutan ke-18 dari 34 provinsi di indonesia, dan mencapai angka 70,61, dengan jumlah ekonomi Sultra mencapai angkka 6,40 persen yang telah melebihi angka pertumbuhan nasional yang hanya mencapai 5,05 persen, dan mengalami peningkatan dibanding triwulan yang sama tahun 2018 yang tercatat 6,15 persen,” urainya pula.
Melihat masih perlunya pembenahan ditahun-tahun berikutnya, Ali Mazi juga berharap bahwa indikator-indakor capaian saat ini dapat dikembangkan lebih baik lagi untuk progres pembangunan yang berkesinambungan.
Untuk diketahui kegiatan tersebut di hadiri seluruh Unsur Pimpinan Forkopimda Sultra, DPRD Sultra, Bupati dan Walikota se-Sultra, seluruh jajaran Pemprov Sultra, tokoh pemuda dan akademisi.
Peliput: Risnawati

