BURANGA,BP- Pengurus Himpunan Mahasiswa (HIPMA) Butur-Kendari beberapa waktu lalu melakukan rapat koordinasi bersama di Kota Kendari, dengan genda pembahasan polemik di internal Hipma Butur-Kendari, dimana terjadi pro kontra antara dewan pembina dengan pengurus Hipma Butur-Kendari yang berdampak pada mahasiswa yang berhimpun di dalamnya.
Sekjen Hipma Butur-Kendari Asri Yawan menilai penunjukan Muhamad Farid sebagai Pelaksana Tugas Himpunan mahasiswa Butur-Kendari yang di tunjuk oleh Dewan pembina tidak sesuai prosedur dan menyalahi aturan keorganisasian.
“Langkah-langkah yang di ambil dewan pembina tidak sesuai prosedural dan menyalahi aturan keorganisasian,”ujarnya bebrapa waktu lalu.
“Seharusnya dewan pembina Hipma Butur- Kendari mengeluarkan Surat Peringatan (SP) terhadap pengurus ketika ada hal-hal yang mencoreng nama baik organisasi. Akan tetapi sampai saat ini pengurus tidak menerima Surat Peringatan tersebut,”katanya.
Lanjut kata Asri, hampir 2 tahun ini dewan pembina tidak melakukan tugasnya untuk pembinaan.
“Selama kepengurusan Hipma Butur-Kendari yang sudah hampir dua tahun berjalan dewan pembina tidak melaksanakan tugasnya untuk melakukan pembinaan terhadap organisasi malah membuat kegaduhan. Pahami tugas dan wewenang Dewan Pembina,”pungkasnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut,pengurus Hipma Butur – Kendari tersebut menghasilkan dua keputusan yaitu, seluruh pengurus Hipma Butur-Kendari menolak pelaksana tugas Ketua Hipma Butur -Kendari yang di tunjuk oleh dewan pembina Lilik Asron, karena tidak disertai dengan alasan yang rasional dan regulatif, selanjutnya mendesak ketua Hipma Butur-Kendari untuk melakukan Musyawarah Besar ( MUBES) dalam waktu dekat.
Peliput : Kasrun