F4.4 Ilustrasi kekeringan sawahPetani melihat kondisi sawahnya yang mengering di desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/7). Puluhan hektarE lahan sawah di daerah tersebut terancam gagal panen akibat kekeringan dan kesulitan mendapatkan air irigasi. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww/18.

BAUBAU, BP – Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Betoambari menyebut, Kota Baubau telah memasuki kekeringan meteorologis atau mengalami musim kering selama hampir dua bulan. Hal ini menjadi atensi Pemerintah Kota Baubau.

Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, menyebut jika ada areal persawahan yang mulai terdampak kekeringan meteorologis ini. Untuk itu pihaknya menyiapkan empat unit alat penyedot air yang dapat dimanfaatkan oleh para petani.

“Areal persawahan yang mengalami kekeringan itu meliputi kecamatan Bungi, Sorawolio dan Lea-Lea,” Sekretaris BPBD Baubau, Ruslan pekan lalu.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan mengenai bahaya kebakaran di musim kemarau ini. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak membuang puntung rokoknya di sembarang tempat, utamanya di areal rumput maupun semak kering.

Api dari puntung rokok yang kecil dapat memicu kebakaran besar. BMKG juga menyebut tingka kelembapan udara saat ini cukup rendah yakni di bawah 40 persen atau kering.

Selain itu, Kepala BMKG Stasiun Betaombari Baubau Fatuhri, mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air di musim kemarau ini, karena di beberapa daerah sudah mulai terdampak kekeringan.

“Masyarakat juga harus banyak meminum air putih karena untuk mencegah kehilangan cairan tubuh, dan juga pakai pelindung seperti topi saat beraktivitas di luar,” imbaunya. (#)

Peliput: Zaman Adha

Visited 1 times, 1 visit(s) today