BAUBAU, BP- Mempercepat pembangunan, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelar Seminar Awal Penyusunan Dokumen Perencanaan Percepatan Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dan Kemaritiman, rabu (11/09).
Kegiatan yang dibuka resmi oleh Wakil Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse itu, menghadirkan lima orang dari PT Aulia Sakti Internasional sebagai pembicara, yakni Totok Junari, Dudi Setiadi Hendrawan, Khalid Saifullah, Rezi Hidayat, dan Novita. Turut hadir sebagai peserta para lurah dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tujuan dari pada seminar tersebut adalah untuk memetakan dan menganalisis potensi SDA (perikanan, kelautan, perkebunan, peternakan, kehutanan, pariwisata), transportasi laut, dan jasa lingkungan, serta potensi pengembangan industri berbasis SDA.
Di mana muaranya adalah merancang profil komoditas unggulan potensial (sektor) yang meliputi produksi pasar, hingga kelayakan usaha. Dan merumuskan kebutuhan program percepatan pengembangan ekonomi berbasis SDA.
Adapun ruang lingkup lingkup dari seminar tersebut adalah kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat serta penataan kelembagaan, dan menganalisis kebutuhan program implementasi serta merumuskan peta jalan.
Dalam pengkajiannya nanti, banyak data yang akan menjadi referensi, di antaranya luas wilayah Kota Baubau yang mencapai 294,99 kilometer persegi, Garis Pantai 42 kilometer, Jumlah Penduduk tahun 2017 162.680 jiwa.
Targetnya adalah untuk menentukan arah kebijakan pembangunan untuk lima tahun ke depan Kota Baubau yakin mewujudkan Kota Baubau sebagai pintu gerbang perekonomian dan pariwisata, serta memantapkan daya saing Kota Baubau sebagai pusat pelayanan barang dan jasa.
“Nanti teman-teman akan ke lapangan, untuk mengonfirmasi apakah data yang ada di dokumen sesuai atau tidak” ungkap Dudi Setiadi Hendrawan, anggota Tim PT Aulia Sakti Internasional dalam pemapahan materinya.
Sementara itu, Ketua tim, Totok Junargi ingin, Kota Baubau dapat memanfaatkan setiap potensi yang dimilikinya. “Kita harus mampu menangkap potensi SDA kita. Baubau harus menciptakan suatu iklim investasi yang mudah,” tandasnya. (*)
Peliput: Gustam