F4.2 Moh AbduhMoh Abduh

BAUBAU, BP- Dinas Parawisata Kota Baubau sudah memasukkan Benten Keraton untuk menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pihaknya berencana untuk memungut retribusi dari tempat wisata budaya tersebut.

Sekretaris Dispar Baubau Moh Abduh mengatakan, pihaknya akan fokus mengembangkan pengelolaan Benteng Keraton sebagai benteng terluas di dunia. Rencananya usulan ini akan diajukan ke dewan untuk menjadi peraturan daerah (Perda).

“Kalau kita pungut Rp 1000 rupiah per orang sudah bisa kita menambah kapasitas kita untuk pemeliharaan, maupun untuk menjaga kebersihan Bentent Keraton,” katanya ditemui beberapa waktu lalu.

Sehingga pihaknya menargetkan, PAD dari sektor pariwisata meningkat. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan peninjauan terhadap beberapa tempat wisata untuk pemasukan PAD, tidak hanya Pantai Nirwana.

“Ini masi ditinjau, karena selama ini PAD itu berasal dari Pantai Nirwana. Kalau yang terkait dengan obyek pariwisata banyak di Kota Baubau,” ujarnya.

Pihaknya berharap dengan peningkatkan parawisata budaya di Benteng Keraton, nantinya dapat melibatkan partisipasi masyarakat. Pihaknya mulai membentuk kelompok di dalamnya.

“Harapan kita masyarakat sendiri yang kelola, makanya kita memberdayakan kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang berada di Benteng Keraton,” pungkasnya.

Selain itu, terdapat beberapa tempat wisata lain di Kota Baubau yang dapat menjadi pemasukan PAD, namun tidak seluruhnya dikelola oleh Dispar.

“Seperti Wantiro, Pantai Kamali, Kotamara, bukan Dinas Pariwisata yang kelola, tetapi itu imbas dari Dispar, karena orang yang berwisata butuh makan,” ungkapnya. (#)

Peliput: LM Syahrul

Visited 1 times, 1 visit(s) today