F9.2 Rakhmat Kades Dete Tomia Timur saat ditemui di hutan Tanjung Sangia Watu Kolo. FOTO Duriani Baubau PostRakhmat, Kades Dete Tomia Timur saat ditemui di hutan Tanjung Sangia Watu Kolo. FOTO Duriani Baubau Post

Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Kepala Desa (Kades) Dete Kecamaran Tomia Timur, Rakhmat, menyulap kawasan hutan yang memiliki nilai sugesti orang-orang tua terdahulu menjadi tempat obyek wisata yang layak dikunjungi.
Ditemui di lokasi obyek wisata Tanjung Sangia Watu Kolo, Rakhmat, menjelaskan jika ide menyulap kawasan hutan tempat pemujaan orang tua terdahulu jika wabah penyakit menyerang kampong bermula saat bersama seluruh kades di Wakatobi melakukan studi banding disalah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat beberapa tahun lalu.
“Ide menjadikan hutan ini sebagai tempat obyek wisata saat saya bersama seluruh kades di Wakatobi melakukan studi banding di Bogor, Jawa Barat dua tahun lalu. Begitu saya pulang, saya mencoba menerapkan pengalaman itu dengan memetakan seluruh wilayah di desa saya. Hutan mana yang bisa dirubah menjadi obyek wisata. Padahal, dulu hutan ini menjadi tempat pemujaan orang-orang tua jika wabah penyakit menyerang kampong,” ungkap Rakhmat, di Tomia Timur Selasa (3/1).
Untuk mensiasati hutan menjadi kawasan obyek wisata, Rakhmat, mencoba meyakinkan seluruh masyarakat melalui pertemuan desa dengan memanfaatkan anggaran yang masuk di desanya. Termasuk memperjelas status pengelolaan hutan agar tidak menimbulkan pro kontra di masyarakat.
“Alhamdulillah, melalui rapat desa saya mendapat dukungan masyarakat dengan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk menjadikan hutan menjadi kawasan obyek wisata. Termasuk status hutan dimana hutan ini mendapat restu dari seluruh masyarakat untuk dikelola. Untuk pengelolaan awal hutan menjadi obyek wisata, kami telah mengalokasikan sekitar Rp 400 juta lebih dari ADD Tahun 2016,” ujar Rakhmat.
Menurut Rakhmat, dengan gagasan menyulap kawasan hutan menjadi tempat obyek wisata tersebut, mendapat respon pemerintah Kabupaten Wakatobi melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Pemerintah Kabupaten Wakatobi melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kami telah mendapat signal jika telah dianggarkan melalui APBD Tahun 2017,” ucap Rakhmat.
Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Nadar, membenarkan jika pemerintah Kabupaten Wakatobi telah mengalokasikan anggaran di APBD Tahun 2017. “Tanjung Sangia Watu Kolo yang telah disulap menjadi obyek wisata rupanya telah diserahkan masyarakat untuk dikelola. Sehingga dengan dasar itulah Pemkab Wakatobi menganggarkannya di tahun 2017 senilai Rp 1 Milyar lebih melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa berjalan pembangunanya,” kata Nadar, dihubungi via telepon celulernya Selasa (3/1).
Nadar, menambahkan jika kawasan Tanjung Sangia Watu Kolo yang telah dirubah menjadi tempat obyek wisata harus dibangun infrastruktur sehingga layak menjadi tempat obyek wisata. “Untuk menjadi kawasan obyek wisata maka harus dibangun infrastruktur seperti sanitasi air bersih, pengelolaan sampah dan lain sebagainya,” tutup Nadar. (***)

Visited 1 times, 1 visit(s) today