F01.7 Salah satu sesepuh KKSS Baubau Muh Djafar MalleSalah satu sesepuh KKSS Baubau Muh Djafar Malle

BAUBAU, BP- Banyaknya isu suku, ras, agama dan lainnya, melahirkan komitmen dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Baubau untuk selalu menjaga keberagaman dan berkontribusi dalam pembangunan Kota dengan benteng terluas di dunia ini.

Salah satu anggota dewan Pembina KKSS Baubau, AKP Anwar SH MH saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan berdasarkan informasi dari para orang tua pendiri KKSS di Kota Baubau, kerukunan tersebut lahir dari beberapa kelompok kecil yang berasal dari Bugis Makassar, Toraja yang berprofesi sebagai pedagang di Kota Baubau.

” Setelah terbentuk KKSS Baubau, maka dibentuk pula rumpun-rumpun kerukunan di bawah KKSS, seperti rumpun Bugis, rumpun Makassar, rumpun Toraja dan rumpun Mandar yang saat itu masih Sulawesi Selatan semua, sekarang Mandar sudah terbentuk sendiri karena sudah beda provinsi,” terangnya.

Dikatakan, salah satu sesepuh KKSS Baubau Muh Djafar Malle, kerap menjaga dan memelihara keberagaman antara masyarakat Sulawesi Selatan dan Baubau. Salah satunya ia kerap memakai pakaian sentuhan khas Buton dalam kegiatannya baik di Kota Baubau maupun di Luar Kota Baubau.

” Setiap ada kegiatan-kegiatan dan undangan di jakarta pada saat itu, beliau ( Muh Djafar Malle-red) beliau selalu memakai baju sentuhan Buton. Saat ini jabatan beliau sebagai salah satu dewan penasehat KKSS Baubau,” terangnya.

Lanjut, hingga saat ini kerjasama dan kekompakan antara KKSS dan seluruh masyarakat Baubau terus terjalin dengan baik, hal ini terlihat dengan kolaborasi kebudayaan antara KKSS dan Pemerintah Kota Baubau, salah satunya kegiatan Napak Tilas Aru Palaka yang digelar tiap tahunnya. Ada pula seminar kebudayaan yang bekerjasama antara KKSS dan Dinas Pariwisata Kota Baubau.

Ia berharap, kerjasama KKSS dan seluruh masyarakat Baubau serta Pemerintah terus terjalin baik, khususnya di bidang budaya.

Peliput: Prasetio M

Visited 1 times, 1 visit(s) today