F01.1 Tampak Gedung DPRD Sultra rusak parah dalam aksi demonstrasi menolak RUUTampak Gedung DPRD Sultra rusak parah dalam aksi demonstrasi menolak RUU
  • Gedung DPRD Sultra Dirusak Massa

KENDARI, BP – Ribuan mahasiswa di Kendari Sulawesi Tenggara melakukan unjuk rasa menolak revisi RUU KPK dan sejumlah UU lainnya, Kamis (26/09). Massa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) serta Asosiasi Mahasiswa Se-Sulawesi Tenggara menyambangi Kantor DPRD Sultra menyuarakan aspirasinya.

Namun dalam unjuk rasa tersebut, salah satu mahasiswa Fakultas Perikanan, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari bernama Randi (21) meninggal dunia. Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhart.

“Benar, ada seorang pengunjuk rasa bernama Randi meninggal dunia namun sebab kematian masih dalam proses outopsi,” ungkapnya.

Korban tewas mengalami luka robek di dada kanan. Namun pihaknya masih menyelidiki penyebab dari luka di dada korban yang menghembuskan napas terakhirnya di RS Ismoyo Korem 143 Haluoleo.

Terkait tewasnya mahasiswa tersebut, pihaknya memastikan personel yang mengamankan jalannya aksi tidak membawa peluru tajam maupun peluru karet. Sesuai SOP, hanya membawa perlengkapan berupa tameng, tongkat dan peluru gas air mata.

Sementara itu dalam aksi yang dimulak sejak pukul 10 pagi itu, berujung rusuh. Massa yang kecewa karena merasa aspirasnya tidak didengarkan, merusak sejumlah fasilitas kantor menggunakan batu dan kayu.

Akibatnya, hampir seluruh bangunan kaca Gedung DPRD Sultra pecah, hingga beberapa ruangan lainnya terbakar.

Ketua DPRD bersama Sekwan dan beberapa anggota dewan lainnya, sempat menemui massa aksi dan berusaha menenangkan demonstran agar situasi bisa kondusif dan tidak terjadi insiden yang tidak diingankan. Namun massa aksi tersebut tetap ingin masuk ke kantor dewan untuk melakukan rapat terbuka.

“Kalau kalian hanya mau teriak terus, kapan saya bisa bicara. Mari kita bicarakan bersama, karena ini untuk kalian juga,” teriak ketua DPRD Abdurahman Saleh saat berdiri bersama beberapa massa aksi di salah satu truk Korlap.

Hingga petang, insiden ini masih berlangsung. Empat pegawai kantor DPRD pingsan dan sesak napas akibat terkurung asap tebal dan kena hempasan gas air mata.

Dalam insiden ini juga beberapa tembok pemisah antara gedung Bulog dan Kantor DPRD rubuh. Delapan unit motor juga ikut terbakar.

Kantor pos Samsat juga turut terbakar bersama beberapa unit motor samsat dan Puluhan Unit Motor hasil Operasi Patuh Anoa turut jadi mangsa para demonstran. Satu unit ATM di Seputaran Kantor DPRD juga turut terbakar dalam aksi tersebut.

Peliput: Risnawati

Visited 1 times, 1 visit(s) today