BMKG: Itu Hanya Partikel Debu
BAUBAU, BP- Beberapa waktu belakangan ini, Kota Baubau seolah diselimuti kabut tipis. Hal ini terlihat jelas jika diamati dari ketinggian, termasuk Kabupaten Buteng juga terlihat diselimuti kabut.
Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Betoambari, Fathuri, fenomena itu muncul karena adanya partikel debu yang berterbangan di udara. Namun dipastikan itu bukanlah kabut asap.
“Sebetulnya kalau dari citra satelit, tidak ada kabut asap di wilayah Baubau, itu hanya partikel debu,” katanya saat dihubungi Rabu (06/11).
Pihaknya juga mengatakan di udara terjadi percampuran antara kelembapan udara dan partikel-partikel debu. Pihanya menyebutkan mist (debu) dan drizzly (gerimis). Jadi udara-udara yang lembab akan mengumpul bercampur dengan polutan-polutan yang ada di udara.
“Karena masih kemarau jadi debu-debu masa musim kemarau itu masih ada yang melayang-layang di udara, kemudian bergabung dengan udara lembab dia menjadi kita sebut sebagai mist (debu) dan drizzly,” jelasnya.
Dengan kata lain, partikel debu itu dapat muncul karena sudah mulai memasuki musim hujan, karena sudah ada kelembapan udaha di wilayah Kepulauan Buton.
“Kalau di pagi hari itu bisanya kita namakan mist, karena kita sudah mulai memasuki musim hujan karena di udara sudah ada kelembapan di wilayah kepulauan buton,” ungkapnya.
Namun fenomena tersebut, tidak akan mempengharuhi aktivitas masyarakat yang melakukan kegiatan di luar. Termasuk tidak akan mengganggu jarak pandang bagi para pengendara.
“Terbukti juga di betoambari jarak pandang juga tidak terpengaruh jadi konsentrasi partikel-partikel yang ada di udara itu memang ketika kita melihat jauh lautan itu terlihat seperti putih, namun kita pastikan itu bukan kabut asap,” pungkasnya. (#)
Peliput: LM Syahrul

