BATAUGA,BP- Alokasi Dana Desa (ADD) bagi 60 desa se-Buton Selatan (Busel), bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
Plt Bupati Buton Selatan H La Ode Arunsai mengimbau agar desa memanfaatkan dana tersebut dengan optimal serta bersinergi dengan berbagai program pemerintah kabupaten (Pemkab).
” Target pembangunan daerah Busel di tahun 2020, Busel Produktif. Maka sejumlah program melalui anggaran ADD harus dikelolah secara maksimal. Apalagi target Pemkab ditahun 2020 fokus pada pengembangan potensi pariwisata berbasis kebudayaan,” tutur H La Ode Arusani, memberikan arahan pada sejumlah perangkat desa se-Busel, di aula Rujab Bupati Busel, Minggu (10/11) Rujab Busel.
Pemerintah daerah dalam RPJMD memiliki komitmen membangun dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta pembangunan daerah pada sektor unggulan. Untuk itu memicu laju percepatan pertumbuhan itu, maka diperlukan sinergitas antara pemerintah desa dan pemerintah daerah. Ia berharap pengelolaan dana-dana tersebut harus maksimal, aktutabel dan transparan.
Dikatakan, tahun 2020 ada beberapa perubahan penambahan anggaran di desa termasuk penambahan anggaran beberapa kegiatan di kecamatan, serta memberikan perhatian besar pada kegiatan kebudayaan lokal dan adat istidat di desa.
“Disektor kebudayaan dan pariwisata kita akan genjot,” ucapnya.
Namun, ia sedikit khawatir terkait adanya beberapa Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Busel kurang sehat dan tak maksimal berjalan. Apalagi ditahun 2020, salah satu fokus pemerintah daerah meningkatkan sektor pariwisata berbasis kebudayaan.
Olehnya itu, peran BUMDes yang teraktualisasi dalam program-programnya harus menangkap target potensi pengembangan pariwisata berbasis kebudayaan. Karena kedepan imbas pengembangan potensi tersebut akan meningkatkan perekonomian masyarakat di desa
“Ada beberapa BUMDes yang tidak maksimal dan ini harus diperbaiki dan melihat peluang masa depan pada sektor pariwisata ” ujarnya.
Lanjutnya, Pemkab Busel sedang gencar-gencarnya menggenjot pengembangan promosi pariwisata dan kebudayaan. Maka desa harus menangkap peluang tersebut. Dengan harapan akses pariwisata di Busel harus berbasis masyarakat. Bukan berbasis bisnis. Sehingga hasilnya nanti bermanfaat kepada masyarakat bukan kelompok bisnis.
“Karena itu rumah-rumah kita yang ada didesa kita bantu dengan bedah rumah, karena kalau ada turis yang datang mereka tidak tidur dihotel tapi disiapkan rumah warga yang di sewakan yang hasilnya kepada masyarakat.” tukasnya
Peliput : Amirul

