BATAUGA, BP–Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Pemkab Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar perhelatan perdana ‘Buton Selatan Festival’ yang akan diselenggarakan sejak tanggal 29 November 2019 hingga 1 Desember 2019.
Festival pariwisata dan budaya ini akan mengangkat tema besar “Keajaiban Buton Selatan. The Wonder of South Buton-Keajaiban Buton Selatan’.
Plt Dinas Komunikasi dan Informatika Busel Ahmad Sahruni mengatakan tema tersebut akan menjadi nafas festival kabupaten sebagai upaya Promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri Kabupaten Buton Selatan.
Diketahui, Busel merupakan daerah pemekaran sejak tahun 2014 dari Buton. Sejak ditetapkannya Bupati Busel dan Wakil Bupati defenitif ditahun 2017, jajaran pemkab Busel tengah menggalakkan pembangunan pariwisata berbasis adat budaya dan masyarakat serta masyarakat bahari. Sejalan dengan semboyan kabupaten “Buton Selatan Beradat’.
“Hal itu bukan tanpa alasan, karena adat dan budaya asli masih terus dilestarikan oleh masyarakat Busel. Dengan rutinnya digelar ritual adat dan budaya di desa-desa oleh masyarakat dalam berbagai kesempatan. Termasuk eksistensi Parabela-tetua adat, sebagai ujung tombak adat dan budaya dalam beragam aktivitas dan kehidupan masyarakat Buton Selatan,” ucap Sahruni saat ditemui belum lama ini
Di Buton Selatan terdapat 24 Baruga. Baruga merupakan tempat pertemuan masyarakat yang umumnya berada di benteng kuno yang tersebar di 7 kecamatan di Buton Selatan.
Ahmad Sahruni menjelaskan, penyelenggaraan perdana Buton Selatan Festival ini merupakan menjadi tonggak upaya penting dilakukan Pemkab Busel untuk mempromosikan potensi kekayaan dan keindahan alam serta keunikan budaya yang dimiliki sebagai diferensiasi budaya dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Lanjutnya, ciri khas kebudayaan Busel yakni paduan ragam budaya Kesultanan Buton tua dan budaya bahari, karena pada umunya masyarakat Buton dikenal sebagai pelaut tangguh.
“Pelaksanaan Buton Selatan Festival (BSF) 2019 sekaligus untuk mengukuhkan Busel menjadi salah satu destinasi tujuan wisata baru di Sulawesi Tenggara,” ujarnya
Pariwisata, saat ini memang tengah menjadi salah satu program unggulan pemkab Busel, agar nantinya secara bertahap dapat memberikan dampak langsung bagi perekonomian masyarakat.
Rangkaian acara BSF akan digelar selama 3 hari diadakan di Lapangan Lakarada, Batauga, sejak tanggal 29-30 November hingga 1 Desember 2019.
Lebih lanjut, pelaksanaan festival perdana di tahun ini akan menyuguhkan sejumlah acara unggulan, sebagai etalase bagi masyarakat luas untuk mengenal lebih jauh adat dan budaya, kehidupan masyarakat bahari, kekayaan kuliner dan wastra, serta potensi kreatif yang dimiliki masyarakat Buton Selatan.
“Rangkaian acara akan terdiri atas Festival Parade Budaya, Karnaval Perahu Nelayan, Ritual Adat, Pagelaran Tari persembahan para pelajar, Pemilihan Duta Wisata Buton Selatan , Zona Kuliner dan Kreatif, lomba-lomba tradisional hingga Fashion Show Tenun Buton,” tuturnya
Hal itu, untuk memperkenalkan lebih jauh budaya bahari serta potensi laut. Karnaval Perahu di BSF 2019 akan diikuti ratusan kapal nelayan, sebagai bentuk partisipasi dan kebanggaan masyarakat bahari Busel dengan melintasi perairan Batauga.
Kemudian ada acara Parende Budaya yang memiliki filosofi mendasar sebagai wujud toleransi dan kehidupan damai di Busel yang sejak lama telah mengenal konsep demokrasi sejak era Kesultanan Buton.
Ditambahkannya,kekayaan tenun Buton juga akan mendapat tempat tersendiri di panggung BSF melalui Fashion Show Tenun, berkolaborasi dengan desainer yang karyanya telah mewarnai catwalk bergengsi di nasional di ajang Inonesia Fashion Week dan negara tetangga.
“Sedangkan ajang Pemilihan Duta Wisata adalah untuk menemukan potensi generasi muda Buton Selatan yang kenal budaya mereka sekaligus berwawasan, untuk menjadi duta dan wajah Buton Selatan dalam berbagai kegiatan promosi pariwisata,” tukasnya.
Peliput : Amirul

