BAUBAU, BP- Pembangunan menara pemantauan di kawasan Pantai Nirwana untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kepada para pengunjung. Namun pembangunan menara pemantau ini dianggap mengganggu estetika, karena dibangun tepat di bibir pantai.
Pembangunan menara ini sebelumnya menjadi polemik di masyarakat. Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau akhirnya merespon hal tersebut dengan membongkar konstruksi yang sudah terlanjur dibangun tersebut.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau mengatakan, hal tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat bersama pihak terkait. Solusinya pembangunan menara pemantau tersebut akan dimundurkan ke belakang.
“Kami rapat koordinasi dengan PU, lingkungan hidup, camat dan lurah, serta pelaksana proyek. Setelah itu kita melakukan peninjauan lapangan, memang itu agak sedikit mengangu estetika, sehingga kita mundurkan pembangunannya ke belakang,” katanya kepada Baubau Post.
Pemindahan menara pemantau ini tidak akan volume pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya, dan anggarannya tidak akan ditambah karena anggaran yang ada sudah mencukupi pembangunan menara itu.
Selain itu, sejak dibukanya Pantai Nirwana, aspek keselamatan selalu disepelehkan. Sehingga pembangunan menara tetap dianggap penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terhadap pengunjung pantai.
“Orang hanya mengambil retribusi-retribusi di sana, begitu ada orang yang meninggal dilepas begitu saja pulang ke rumahnya,” tuturnya.
Dengan hadirnya menara pemantau itu dapat memberikan informasi terkait bencana kepada para pengunjung pantai.
“Hari ini belum ada korban yang menuntut itu, makanya BPBD Baubau hadir di sana untuk memberikan keselamatan, minimal informasi dini bahwa ada ancaman bencana,” pungkasnya. (#)
Peliput: LM Syahrul

