F2.2 Saat kegiatan HUT PGRISaat kegiatan HUT PGRI

PASARWAJO, BP – Pemerintah Kabupaten Buton bertanggung jawab untuk memberikan perhatian kepada seluruh Guru se-Kabupaten Buton.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Buton Iis Eliyanti dalam kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-74 di gedung Wakaka, Kecamatan Pasarwajo, beberapa waktu lalu.

Membacakan sambutan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, iis mengatakan guru-guru di Indonesia memiliki tugas yang termulia dan tersulit. Pasalnya, para guru selain di beri tugas untuk membentuk masa depan bangsa, juga ada aturan yang harus di patuhi.

Guru ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktunya habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas. Guru ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, namun kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Guru frustasi karena mereka tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

“Saya berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” kata orang nomor dua di Kabupaten Buton ini saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dihadapan para guru se-Kabupaten Buton.

Ia menginginkan, para guru sedini mungkin mengambil langkah perubahan untuk menggerakan Indonesia dari dunia pendidikan. Dirinya memang tidak menampik perubahan merupakan hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan, namun satu hal yang pasti itu perjuangan tidak menghianati hasil.

“Terus berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia,” pesannya.

Ia juga mengakui perubahan memang tidak dapat dimulai dari atas, semuanya berawal dan berakhir dari guru. Meski demikian, perubahan itu dapat dimulai sedini mungkin melalui langkah positif. “Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama,” pesannya lagi.

Lebih lanjut, Iis memaparkan, agar dimana pun guru berada mampu melakukan perubahan kecil di kelas, mulai mengajak diskusi para peserta didiknya, cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, serta tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

“Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak,” tegasnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini bertemakan peran strategis guru dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia unggul. Peringatan hari guru ini sekaligus dirangkaikan dengan dialog tentang perspektif pendidikan di era revolusi industri 4.0 di Kabupaten Buton.

Peliput : Asmaddin

Visited 1 times, 1 visit(s) today