Mosi Tidak Percaya di RSUD Baubau
BAUBAU, BP – Mosi tidak percaya yang dilayangkan oleh dokter dan pegawai terhadap Direktur BLUD RSUD Kota Baubau belum lama ini membuat Walikota Baubau AS Tamrin geram. Sebagai pimpinan daerah, dirinya tidak mau diintervensi oleh mosi tidak percaya tersebut.
Dalam pernyataannya pada Kamis (28/11), para dokter dan pegawai mengancam akan menurunkan standar pelayanan di rumah sakit, jika permintaan mereka untuk mengganti Direktur BLUD RSUD dr Nuraeni Djawa tidak ditanggapi Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau dalam waktu 3×24 jam.
“Saya sudah panggil mereka, saya tidak bisa diintervensi mereka,” tegasnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Baubau usai penetapan APBD 2020, Jumat (29/11).
AS Tamrin juga menyayangkan sikap para pegawai rumah sakit yang menurutnya kurang bertata krama dalam mengajukan mosi tidak percaya. Seharusnya, hal ini terlebih dahulu didiskusikan secara baik bersama Pemerintah Kota Baubau.
“Ini tahu-tahu sudah viral di media, tidak tahu tata krama, saya tersinggung. Kemudian dikasih waktu 3×24 jam, siapa mereka itu?,” geramnya.
Mengenai permasalahan yang terjadi di RSUD Kota Baubau dalam mosi tidak percaya tersebut antara lain, Direktur RSUD Kota Baubau tidak memenuhi rekomendasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Direktur RSUD tidak memahami manajemen pengelolaan belanja BLUD, serta perlakuan semena-mena terhadap hak pegawai RSUD Kota Baubau, rupanya belum disampaikan kepada pihaknya.
“Mereka belum pernah datang ke saya, tahu-tahu sudah keluarkan mosi. Kalau sudah parah, boleh, tapi menghadap dulu ke saya,” ujarnya.
Seharusnya kata AS Tamrin, sesama dokter harus saling mendukung. Jika ada masalah, harus dapat diselesaikan bersama dengan memberikan masukan yang membangun demi pelayanan rumah sakit yang lebih baik.
Sementara mengenai desakan untuk pergantian Direktur RSUD Baubau, AS Tamrin mengatakan tidak akan ada keputusan apa-apa. “Bukan soal mempertahankan atau tidak, kita harus pelajari dulu,” tandasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Baubau H Zahari meminta kepada para dokter maupun pegawai di RSUD Kota Baubau untuk tenang dan tidak membuat kegaduhan. Pihaknya berharap, masalah yang terjadi di rumah sakit, jangan sampai merugikan masayarakat dalam hal pelayanan kesehatan.
“Harapan kami, untuk teman-teman di rumah sakit ini pelayanan dasar bagi masyarakat, jangan ada hal seperti ini sampai masyarakat yang dirugikan. Bersabarlah tahun 2020 diselesaikan semua, kita hanya menunggu waktu saja,” ucapnya.
Apalagi kata dia, dokter telah disumpah profesi untuk melayani masyarakat 1×24 jam. Sehingga jika ada masalah internal di RSUD, harus dikomunikasikan dengan baik dengan pimpinan.
“Karena masih ada cara lain yang lebih bijak,” katanya.
Peliput: Zaman Adha