BAUBAU, BP- Tawuran pelajar yang diduga dilakukan oleh siswa SMPN 3 dan SMPN 4 Baubau yang terjadi di jalan poros Betoambari beberapa waktu lalu. Dinas Pendidikan Kota Baubau menilai jika perilaku tidak terpuji tersebut merupakaan bawaan dari lingkungan tempat tinggal siswa yang melakukan aksi tawuran tersebut.
Kadis Pendidikan Kota Baubau melalui Kepala Bidang Pembina SMP, Masful Zydi Ibrahim SPd MM saat ditemui diruangan kerjanya, Jumat (13/12) menilai, tindak anarkis dua kubu pelajar SMP Negeri di Kota Baubau ini, merupakan bawaan dari lingkungan tempat tinggal, yang kemudian terbawa hingga ke sekolah.
” Kalau menurut pandangan saya, aksi tauran siswa ini bawaan dari lingkungan yang kemudian dibawa ke sekolah,” jelasnya.
Masful menjelaskan, pada prinsipnya tiap-tiap sekolah sudah memberikan pendidikan dan pembinaan secara efektif kepada siswa. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga telah menegaskan implementasi aturan sekolah yang diwujudkan dalam bentuk tata tertib sebagai pedoman siswa untuk tidak malakukan aktifitas negatif.
Kendati demikian, ia mengakui bahwa hingga saat ini masih saja terjadi persoalan yang disebabkan oleh aktifitas siswa.
” Semua sekolah punya tata tertib, berupa aturan yang disepakati oleh guru-guru, komite sekolah, bersama orang tua siswa, namun semua itu tetap harus berpatokan dengan standar-standar pendidikan. Tetapi ada saja kecolongan, padahal kita sudah berupaya semaksimal mungkin,” tuturnya.
Menindak lanjuti hal itu, pihak Disdikbud Baubau akan mengadakan rapat pertemuan bersama para kepala sekolah dan orang tua siswa. Guna, membahas terkait dasar persoalan/pertikaian antara siswa, serta mencari solusi terbaik untuk meminimalisir permasalahan tersebut.
” Saya akan mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan orang tua siswa, bersama-sama mencari solusi terbaik. Bila mana masih terjadi juga, maka kami akan turun ke daerah masing-masing,” tandasnya.
Peliput: Arianto W