Site icon BAUBAUPOST.COM

Diduga Korupsi, Bupati Wakatobi Didesak Copot Jabatan Kepala BNPB

F09.3a Aksi unras Gema Karya saat di pertigaan Pasar Pagi Wangi Wangi. FOTO Duriani Baubau Post

Aksi unras Gema Karya saat di pertigaan Pasar Pagi Wangi-Wangi. FOTO Duriani Baubau Post

Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Dugaan korupsi proyek pendalaman alur masuk dermaga pulau Kapota dengan menggunakan APBD tahun 2015/2016 dengan melibatkan mantan Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wakatobi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta pihak kontraktor menjadi perhatian serius masyarakat pulau Kapota.

Sejumlah massa yang mengatas namakan Gerakan Mahasiswa Kambude Raya (Gema Karya) Kendari, untuk kedua kalinya kembali turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa mendesak Bupati Wakatobi secepatnya mencopot jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Wakatobi, Syarifuddin, yang sebelumnya menjabat Kadis perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Rabu (11/01).

Jenderal lapangan, Filman Ode, dalam orasinya didepan kantor Bupati Wakatobi mendesak Bupati Wakatobi, H Arhawi Ruda SE, mencopot jabatan Kepala BNPB Kabupaten Wakatobi, Syarifuddin, karena dianggap bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota. Permintaan pencopotan itu agar memudahkan pihak terkait dalam melaksanakan investigasi dan penyelidikan serta penyidikan dugaan korupsi proyek dimaksud.

Menurut Filman Ode, pemerintah Kabupaten Wakatobi yang saat ini mengusung program salah satunya Wakatobi bersinar, diharapkan peran aktif pemerintah dalam menyikapi setiap persoalan dimasyarakat. Pasalnya, proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota bukannya memberikan kemudahan untuk masyarakat namun justru sebaliknya.

“Dimana janji pemerintah seperti Wakatobi Bersinar. Proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota menyisakan kesengsaraan kepada masyarakat. Sehingga Bupati Wakatobi harus segera mencopot jabatan Kepala BNPB Wakatobi untuk memudahkan proses penyelidikan,” teriak Filman Ode.

Kurang lebih setengah jam berkoar-koar di depan kantor Bupati Wakatobi, perwakilan massa aksi dipersilahkan masuk di kantor Bupati Wakatobi. Perwakilan massa aksi diterima Asisten Satu Pemkab Wakatobi Rusdin SH.MSi dan Asisten Dua Kamaruddin SPd.MM.

Asisten Dua Pemkab Wakatobi, Kamaruddin, didepan perwakilan massa aksi mengatakan aspirasinya akan ditampung untuk kemudian diteruskan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) selanjutnya Bupati Wakatobi. Meskipun aspirasinya telah sampai di Bupati Wakatobi kata kamaruddin, namun massa aksi harus bisa menahan diri. Pasalnya, untuk menyikapi persoalan itu butuh waktu karena harus ada tim khusus yang turun lapangan untuk melakukan investigasi.

“Aspirasinya akan kami tamping selanjutnya kami sampaikan ke Pak Sekda. Nanti Pak Sekda lanjutkan ke Pak Bupati Wakatobi. Jadi tetap bersabar karena untuk mencari tahu persoalan ini harus ada tim turun lapangan sehingga bisa diketahui dimana letak kesalahan atas proyek itu,” ucap Kamaruddin.

Amatan Baubau Post, aksi dimulai sejak pukul 09.00 Wita di pertigaan pasar Pagi Wangi-Wangi. Lalu bergeser ke Kantor DPRD Kabupaten Wakatobi. Dan terakhir di depan kantor Bupati Wakatobi. Massa membubarkan diri sekitar pukul 12.00 Wita, dibawah pengawalan aparat Kepolisian Polres Wakatobi.(*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version