BATAUGA,BP- Memasuki musim penghujan, tingkat kerawanan terjadinya banjir dan longsor dibeberapa wilayah di Buton Selatan (Busel) menjadi perhatian serius bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Busel.
Kepala BNPB Busel, Zamaluddin mengatakan di wilayah Busel ada dua wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor, yakni Kecamatan Batauga dan Kecamatan Sampolawa. Untuk itu BPBD Busel mengimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan memasuki musim hujan tahun ini.
“Musim hujan lebat ini, untuk di Busel titik rawan itu di Batauga dan Sampolawa. Kalau di Batauga banjir, di Sampolawa banjir dan tanah longsor, Pemukiman warga pesisir kebanyakan berada di tebing-tebing atau bukit-bukit. Sehingga bisa diprediksi kalau memang terjadi hujan ada potensi. Kemudian di sungai rawannya itu di sekitar Sampolawa, di Masiri. Dua tempat ini yang menjadi pemetaan kami di BPBD,” kata Zamaluddin saat ditemui belum lama ini
Dikatakan, langkah antisipasi yang dilakukan pihaknya, yakni dengan mengupdate informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan meneruskan informai tersebut kepada pertugas BPBD di setiap kecamatan.
“Informasi dari BMKG. Desember hingga Februari akan terjadi hujan lebat dan angin. Informasi itu akan disalurkan ke posko-posko kita di setiap kecamatan,” ujarnya
Personil posko dibeberapa titik rawan bencana, bukan hanya dari pihak BPBD, namun akan diisi oleh instansi lain yang berkompeten.
“Untuk mengantisipasi soal itu. Kami kerjasama dengan kepolisian, TNI, PU,” katanya
Banjir dan tanah longsor biasanya terjadi karena kerusakan lingkungan, hutan gundul akibat penembangan pohon secara besar-besar tanpa melihat sisi lain hutan sebagai wilayah serapan air. Selain itu prilaku buang sampah bukan pada tempatnya. Untuk menghindari bencana banjir dan tanah longsor, keseimbangan hutan sebagai daerah serapan air harus tetap terjaga.
“Cintai alam dan lingkungan kita, maka alam pun akan mencintai kita. Juga kita berdoa semoga tidak terjadi bencana,” pungkasnya.