F01.6 Kantor Dinas Sosial Pemerintah Provinsi SultraKantor Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sultra

KENDARI,BP – Tidak lama lagi Ratusan Kepala Keluarga (KK) kategori fakir miskin di Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menerima penambahan manfaat bantuan melalui Kartu Sembako Murah (KSM) yang rencananya akan diluncurkan pada Januari 2020. KSM akan diberikan kepada keluarga penerima Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Dirilis dalam data Wilayah Sulawesi Tenggara Per Februari 2019 saat ini, penetapan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bansos mencapai 155,995 kepala keluarga dari 15 Kabupaten 2 Kota.

Di kutip Laman Kementrian sosial, Peluncuran Kartu Sembako Murah (KSM) 2020, berdasarkan hasil rapat koordinasi tingkat Mentri pada persiapan Program Kartu Sembako 2020, yang sebelumnya dilaksanakan di kantor Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia (PMK) dijakarta Desember Tahun 2019 lalu. Kutipan pernyataan Mentri Keuangan Sri Mulyani, anggaran ini dikucurkan lebih awal pada 30 Januari mendatang.

Kepala Bidang Fakir Miskin Dinas Sosial (DinSos) Provinsi Sultra Ana C Pudjiastuti mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan proses validasi data kembali dan baru akan melakukan sosialisasi yang rencananya akan dilakukan pada bulan Februari mendatang.

“ Kemarinkan nilainya 110 ,nah sekarang kartu sembako yang mereka akan terima ini nilainya 150, hanya saja penjelasan secara teknisnya kan kami belum dapat, jadi saya belum bisa menyampaikan segala sesuatunya secara detail, jangan sampai ada yang salah,” ujar Ana Pudjiastuti kepada Baubau Post, diruangannya, senin(13/01).

Ana juga menambahkan, meski saat ini belum melakukan sosialisasi, akan tetapi nantinya penerima manfaat Kartu Sembako Murah ini akan diberikan kepada penerima manfaat Rastra dan BNPT.

“ Jadi dia ditambah dengan kartu lain, tapi dia tetap penerima BNPT yah, itu juga penerima kartu sembako, karena bantuan pangan non tunai kemarin hanya bisa menebus beras dan telur. Kalau kartu sembako ini nanti bisa sembako, jadi bisa beras, bisa telur, bisa gula ,bisa sayur dan sebagainya. Tapi saat ini, itu tadi belum disosialisasikan, karena kami belum punya juknisnya,” jelasnya.

Lanjut ia juga mengungkap bahwa saat ini pihaknya masih melakukan proses validasi data kembali. “ Kalau yang penerima PKH diakan sudah bergabung dengan kartunya, itu nggak ada masalah, tapi yang non PKH ini, itulah yang kadang bermasalah, mungkin ada yang dobel namanya, nah itu pusat memberikan kesempatan untuk diverivali kembali, nah itu, data itu yang sampai sekarang kami belum terima, data baru yang mereka kirimkan kekita itu belum ada, ada juga kabupaten kota yang terlambat,” ungkapnya.

Pada program Keluarga Harapan Non (PKH), nantinya pihak Dinsos akan bekerja sama dengan warung Sembako setempat untuk memenuhi ketambahan kebutuhan Sembako yang diberikan dalam program ini.

“ Untuk Rastra kemarin kan dari Bulog saja, beras dan telur, ini nanti untuk kebutuhan sayur dan lainnya, nantinya masih menunggu dari juknis yang ditetapkan apaka e-warung atau tempat sembako lainnya, nanti aja kita baru akan rapat dijakarta rencana januari dalam waktu dekat,”. pungkasnya pula.

Peliput : Risnawati

Visited 1 times, 1 visit(s) today