– Beberapa Media Kecewa Dengan Polres Baubau
Peliput: La Ode Adrian
BAUBAU, BP – Rekontruksi kasus pembunuhan yang terjadi di Carver Karaoke Palatiga jum’at (13/01) di warnai aksi cekcok antara wartawan dengan anggota kepolisian (Bripka Yoga -red). Masalah ini bermula saat salah satu wartawan hendak mengambil gambar yang melewati poice line langsung di salah satu anggota polisi marah dan membentak wartawan tersebut.
Wartawan Baubau Post, Hengki TA yang berada dekat dengan rekannya tersebut tidak terima dengan perlakukan anggota polisi (Bripka Yoga-red) menyampaikan dengan baik kepada okunum tersebut terkait perlakuaknnya kepada mawtawan. Namun dibals dengan emosi oknum anggota tersebut.
Hengki menjelaskan, kejadian berawal saat Bripda Yoga menegur salah seorang wartawan Tribun Buton Tio, yang melewati ‘police line’ untuk mengambil gambar rekontruksi, mengingat lokasi kejadian yang cukup sempit.
“Awalnya kan sudah ada kesepakatan, hanya satu orang yang boleh masuk dalam ruangan untuk mmengambil gambar, nanti gambarnya saling berbagi saja. Pas rekontruksi diluar, Tio ini angkat garis ‘police line’ sambil angkat kameranya untuk ambil gambar, tapi polisi ini (Bripda Yoga) marah-marah,” jelas Hengki.
Tak terima mendengar ocehan sang aparat, Hengki yang beranggapan bahwa polisi tersebut menghalangi kerja pers, langsung menegur Bripda Yoga dengan nada pelan. Mendengar teguran tersebut kata Hengki, Bripda Yoga langsung membentak dirinya dengan nada tegas.
“Saya hanya bilang, jangan marah-marah santai saja. Hanya dia jawab saya, kenapa kalau saya marah-marah,” katanya.
Sekejap, keadaan langsung memanas, dan nyaris terjadi pertikaian mendalam antar keduanya. Namun salah satu aparat senior yang berada dilokasi, melerai keduanya untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
“Aparat lainnya langsung tahan polisi ini (Bripda Yoga) untuk ditenangkan,” terangnya.
Sementara itu, Pimpinan Redaksi Baubau Post, Hasrin Ilmi menyayangkan arogansi oknum aparat tersebut. Pasalnya, wartawan dalam menjalankan tugasnya juga dilindungi oleh Undang Undang sehingga sifat yang ditunjukan oknum aparat tersebut sangat tidak wajar.
“Ini namanya sudah menghalangi kerja jurnalis, apalagi yang kehdiran di tkp rekontruksi juga atas undangan dari polres Baubau,”singkatnya.
Ditempat yang berbeda, Kasat Reskrim Polres Baubau AKP Diki Kurniawan SIk langsung mengklarifikasi insiden tersebut kepada media. Dikatakannya, ia tidak mengetahui adanya inseden antara aparat dengan wartawan di lokasi rekontruksi itu.
“Saya tidak tahu kalau cekcok itu, saya akan konfirmasikan ke Wakapolres (Baubau), untuk memanggil anggota ini (Bribda Yoga),” tegasnya.
Dan atas kejadian tersebut, pihak Polres Baubau melalui Diki Kurniawan juga meminta maaf kepada beberapa media lokal Baubau, yang tidak sempat mengambil liputan rekontruksi pembunuhan, mengingat lokasi rekontruksi yang sempit.
“Karena dalam rekontruksi tadi saksi sangat banyak, tersangka juga banyak, anggota yang melakukan pengamanan banyak, penyidik yang menangani banyak, sedangkan lokasi rekontruksi sangat sempit, saya takutnya kepentingan penyidikan terganggu,” tandasnya.(*)
