F3.2 H SulaemanSulaeman

WANGI-WANGI, BP – Ancaman hama (Ulat Gerayat) hingga kini masih menggerogoti pertumbuhan tanaman masyarakat petani di Wakatobi khususnya jenis tanaman Jagung. Akibatnya, dipastikan musim ini masyarakat akan gagal panen.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Wakatobi H Sulaeman memastikan ketersediaan komuditas jangung untuk kebutuhan masyarakat bakal aman. Terlebih lagi, komunitas jagung bukanlah menjadi makanan pokok bagi masyarakat Wakatobi,

” Karena masyarakat Wakatobi pada umumnya mengonsumsi beras, sehingga kedepan tidak menjadi berpengaruh,” ungkapnya, Senin (03/02).

Kendati demikian, pihaknya juga membenarkan adanya minat masyarakat untuk mengonsumsi jagung saat musim penen tiba. Namun, mengenai stok jagung sendiri, kata Sulaeman, hingga kini masih tersedia di sejumlah pasar tradisional.

Sulaeman menambahkan, serangan hama atau Ulat Geraya tidak hanya terjadi di Pulau Wangi-Wangi namun terjadi juga di Pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko. Meski begitu, hal ini tidak akan mempengaruhi harga komoditas jagung di pasaran.

” Kalo jagung, untuk kenaikan harga kemunginan besar tidak juga bepengaruh, sekarang dipasaran 10 buah dihargai dengan Rp 20 ribu dan untuk perliternya dihargai dengan Rp 20 ribu juga, ” tandas Sulaeman.

Peliput: Zul Ps