F01.3 Gubernur Sultra H Ali Mazi didampingi Bupati Buteng H Samahuddin SE saat menyerahkan bantuan kepada korban konflikGubernur Sultra H Ali Mazi didampingi Bupati Buteng H Samahuddin SE saat menyerahkan bantuan kepada korban konflik

LABUNGKARI, BP – Sebanyak 60 unit rumah warga yang dibakar dalam bentrok kelompok dua desa di Buton Tengah (Buteng), antara desa Wadiabero Kecamatan GU dan Kelurahan Tolandona Kecamatan Sangiawambulu, pada beberapa waktu lalu, kini akan kembali dibangun.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi SH, saat kunjungan kerjanya, dalam rangka penyerahan barang bantuan bagi korban konflik sosial, di Kecamatan Wadiabero, Rabu (12/02).

“Kita akan bantu bangun rumah 60 unit yang jadi korban konflik di Buteng,” ungkapnya.

Kehadiran Gubernur Sultra bersama rombongan di Desa Wadiabero, selain bersilaturahim dengan masyarakat dua desa yang terlibat konflik, sekaligus melihat rumah warga korban kebakaran. Untuk rumah yang akan dibangun dalam bentuk satu tipe, dengan total anggaran sebesar Rp 3,4 miliar.

“Kita akan segera buatkan, targetnya akan dikerjakan pada bulan Maret kedepan, dengan waktu empat bulan pengerjaan paling cepat,” tuturnya.

Dengan adanya hal tersebut, orang nomor satu di Sultra meminta kepada masyarakat Buteng, apabila ada ketersinggungan agar dapat diselesaikan, disetiap daerah ada RT/RW, maka selesai melalui RT/RW, ada karang taruna, ada juga organisasi lainnya, apabila belum dapat diselesaikan, maka sampaikan kepada Kepala Desa, Camat, hingga ke tingkat Bupati.

“Dalam rangka menyusun pembangunan daerah, kalau ada konflik antar warga, maka perkembangan daerah akan menurun, perekonomian akan menjadi terlambat. Manfaatnya tidak ada, setelah konflik hanya kehancuran yang ada,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, sebagai Gubernur Sultra menghimbau masyarakat untuk menghentikan pertikaian itu. Untuk membangun daerah bukan dengan emosi, tetapi dengan kesabaran, ketakwaan dan keikhlasan. Agar, masyarakat dapat bekerja dengan tenang. Buteng telah diberikan kekayaan alam, laut yang begitu bagus, lokasi pariwisata, pertanian dan perkebunan, ini sangat luar biasa untuk dimanfaatkan.

“Sekarang bukan lagi zamannya jago-jagoan, semua sudah modern, Kita berlomba-lomba untuk memacu, untuk membangun daerah,” tutupnya.

Peliput: Hengki TA

Visited 1 times, 1 visit(s) today