BAUBAU, BP- Salah seorang warga Pulau Makassar (Puma) menjadi pengrajin penyaring air minum dari rotan. Usaha yang digelutinya baru sekitar lima bulan.
Meski usahanya baru seumur jagung, namun Marni serius untuk menggelutinya. Idenya muncul karena ingin membantu perekonomian keluarga, ketimbang hanya membuang-buang waktu dengan duduk santai.
“Keterampilan tangan yang saya kerjakan baru lima bulan dan ini merupakan ide dari saya sendiri,” ungkapnya.
Penyaring air dari bahan rotan ini kata dia, sangat baik karena tahan lama dan tidak mudah berkarat. Bahan-bahan yang digunakan juga aman untuk kesehatan dan dapat digunakan dalam jangka panjang.
Cara membuatnya cukup sederhana, rotan dan papan dibalut dengan kain bersih yang berfungsi sebagai penyaring. Tidak hanya di Baubau saja, hasil kerajinannya bahkan telah dijual ke luar daerah.
“Ini merupakan penyaring air yang tidak menggunakan besi sehingga airnya dapat dikonsumsi dengan aman. Kami sudah menjualnya sampai di Wawonii karena kebetulan ada keluarga yang membantu menjualnya,” terangnya sambil membuat kerajinan tanggan.
Saat ini, Marni dibantu oleh suaminya dalam pembuatannya, karena membutuhkan tenaga lelaki untuk membengkokan rotannya. Kalau dilakukan seorang diri sendiri, maka proses pengerjaannya akan memerlukan waktu yang lebih lama.
“Untuk per buah harganya Rp 15000, namun butuh proses yang panjang biasanya dalam sebulan dapat 10 buah,” jelasnya.
Marni berharap agar ke depannya pemerintah dapat memberikan bantuan sehingga usahanya dapat terus berkembang. (#)
Peliput: Nelvida A