– Diskusi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Pendalaman Alur Masuk Pulau Kapota
Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Bupati Wakatobi, H Arhawi Ruda SE, melakukan diskusi terbuka dengan perwakilan Gerakan Mahasiswa Kambode Raya (Gema Karya) Kendari, bertempat di ruang teras Kantor Bupati Wakatobi. Terkait dugaan korupsi proyek pendalaman alur masuk dermaga pulau Kapota, Selasa (17/1).
Filman Ode, perwakilan Gema Karya Kendari didepan Bupati Wakatobi menuntut janji Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi, Juhaidin, yang beberapa waktu lalu berjanji untuk turun lapangan melakukan investigasi atas proyek yang menghabiskan APBD 2015/2016 sebanyak Rp 1 Milyar lebih itu.
“Kami menuntut janji Pak Sekda yang seharusnya Senin (16/1) kemarin sudah turun lapangan melakukan investigasi atas proyek itu Pak. Karena proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota, kami menemukan ada dugaan penyimpangan. Dan dugaan penyimpangan itu, sama juga dengan temuan yang dilakukan BPKP Sultra. Dimana sebelum kami melakukan aksi ini, kami telah berdiskusi banyak dengan BPKP Sultra,” kata Filman Ode.
Filman Ode, mendesak Bupati Wakatobi untuk mempresure dugaan penyimpangan proyek itu karena dengan adanya proyek itu, justru membuat masyarakat pulau Kapota bertambah sengsara. “Proyek itu tidak member kemudahan kepada masyarakat pulau Kapota. Namun justru masyarakat bertambah sengsara. Karena pendalaman alur mamsuk itu tidak sesuai kehendak masyarakat,” tegas Filman Ode.
Arhawi Ruda, pada kesempatan itu justru membantah jika proyek pendalaman alur masuk pulau Kapota yang dikerjakan CV Tombino Perkasa tidak bermasalah. Pasalnya, dalam pengelolaan APBD termasuk proyek telah melalui serangkaian pemeriksaan mulai dari internal pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi hingga lembaga resmi yang melakukan audit terhadap penggunaan APBD.
“Semua program termasuk fisik yang didanai APBD telah dilakukan pemeriksaan. Mulai dari internal seperti Inspektorat Kabupaten Wakatobi hingga BPKPSultra. Jadi proyek itu saya pikir tidak ada masalah. Kalau lembaga-lembaga resmi yang mengaudit kita sudah tidak percaya, kita mau apa kalau sudah begitu,” terang Arhawi Ruda.
Bupati Wakatobi, justru menghimbau kepada Gema Karya Kendari agar mahasiswa asal Wakatobi yang tergabung dalam aksi itu untuk lebih focus melaksanakan proses perkuliahan ketimbang melakukan kegiatan diluar kampus. “Saya harap agar adik-adik mahasiswa jangan terlalu aktif kegiatan diluar kampus. Fokuslah mengikuti proses perkuliahan,” himbau Arhawi Ruda.
Filman Ode, usai diskusi bebas dengan Bupati Wakatobi mengatakan Gema Karya Kendari akan terus mempresure dugaan penyimpangan proyek alur masuk pulau Kapota. “Dalam waktu dekat ini kami akan kembali ke Kendari untuk bertemu BPKP Sultra. Termasuk menindak lanjuti laporan kami yang telah sampai di Polda Sultra. Jika laporan kami benar adanya maka kami akan turun lapangan mendesak Bupati Wakatobi,” tegas Filman Ode. (*)

