F4.4 Kondisi persawahan di Waliabuku yang kekurangan airKondisi persawahan di Waliabuku yang kekurangan air

– Petani: Saluran Irigasi Tidak Berfungsi

BAUBAU, BP- Wilayah pertanian di Kelurahan Waliabuku kekurangan air untuk mengairi persawahan, walaupun saat ini masih di musim penghujan. Hal ini akan mengancam produksi padi.

Seorang petani di Wilayah Waliabuku Suharman saat ditemui Baubau Post di lokasi, Rabu (11/03) mengatakan, hal ini diperparah dengan saluran irigasi di wilayah tersebut yang tidak berfungsi untuk mengairi persawahan.

“Sistem irigasi ada namun tidak difungsikan dan debit airnya kecil hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh tambang serta sebagian airnya di ambil untuk subsidi Kota,” ungkapnya sambil menabur pupuk.

Pada saat musim pertama tanam hampir keseluruhan di wilayah Kecamatan Bungi mengundur waktu tanamnya karena menunggu adanya debit air yang besar untuk pengelolaan sawah.

“Pada musim tanam pertama kita terlambat mengelola karena terkendala dengan air kemudian kita walaupun musim hujan belum tentu ada air, dikarenakan sehari hujan ada air kemudian pas terik matahari, air hilang dan untuk sekarang lagi air tidak ada,” jelasnya.

Untuk saat ini, hujan tidak dapat diprediksi dan itu membuat petani merasa heran, karena walaupun musim penghujan namun air sangat kurang. Dengan kondisi kekurangan air seperti ini dapat mengancam pertumbuhan padi ke depannya.

“Kayaknya tinggal sekali setahun kami melakukan tanam padi, kemudian kalau hujan airnya cepat datang dan setelah dua hari hilang air jadi tidak bisa kita prediksi,” terangnya.

Suharman berharap pemerintah dapat memperhatikan wilayah pertanian di Kecamatan Bungi dapat memberikan solusi terkait kurangnya air melalui Dinas terkait.

“Saya berharap ke depannya ada solusi Pertanian di Kecamatan bungi yang merupakan lumbung padi kota Baubau,” pungkasnya. (#)

Peliput: Nelvida A

Visited 1 times, 1 visit(s) today