BAUBAU, BP- Sekolah Luar Biasa (SLB) Tat Team Asi minim akan ketersediaan fasilitas/sarana prasarana penunjang pendidikan seperti ruang kelas belajar (RKB) serta pemenuhan tenaga pengajar (guru-red) khususnya yang berstatus PNS.
” Kalau untuk sarana masih jauh. Kalau untuk ukuran SLB panjang wilayah atau volume idealnya itu harus 1 hektar, namun disini kondisi jumlah RKBnya sangat terbatas dan dalam satu ruang belajar harus dipetak sesuai dengan jumlah ketunaan,” ungkap Kepala SLB Tat Team Asi Masrato beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, meski SLB Tat Team Asi belum memiliki asrama sekolah, yayasan ini juga memfasilitasi ruang tempat tinggal bagi anak berkebutuhan khusus yang berdomisi di luar Kota Baubau.
” Ada beberapa siswa yang tinggal dan untuk anak luar biasa datang ke sekolah, namun ada juga yang dari luar kota dan harus tinggal di asrama dan kurang efektif jika tidak ada asramanya. Kalau ada panti dapat membantu siswa yang berkebutuhan khusus, kebanyakan masyarakat tidak menyetarakan hak anak berkebutuhan khusus dan anak biasa, dan diketahui anak berkebutuhan khusus banyak mendapatkan kebutuhan harus diberikan perlakuan yang lebih istimewa,” tuturnya.
Lanjut Masrato menjelaskan, mengenai ketersediaan jumlah tenaga pengajar di SLB Tat Team Asi terbilang masih sangat kurang. Pasalnya, jumlah guru yang tersedia saat ini hanya sebanyak 12 orang, terdiri dari dua tenaga PNS dan 10 tenaga Honorer.
” Guru yang memiliki Pendidikan Luar Biasa itu kurang sekali dan kebanyakan disini guru umum/PGSD. Jadi, mau tidak mau agar sekolah tetap efektif yah dipakai umum sesuai dengan tingkatan,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Masrato berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau dapat memperhatikan SLB Tat Team Asi, khususnya terkait pemenuhan tanaga Guru PNS.
” Diharapkan kedepannya kami mendapatkan perhatian Pemerintah terkait tenaga pendidikan, karena diketahui anak berkebutuhan khusus butuh banyak perhatian lebih,” pungkasnya. (#)
Peliput: Nelvida A