F01.1 RSUD BaubauRSUD Baubau

BAUBAU, BP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 melalui SK Gubernur Sulawesi Tenggara. Meski begitu, RSUD Baubau belum sepenuhnya memenuhi standar untuk penaganganan pasien.

Seperti Alat Pelindung Diri (APD) yang ada di RSUD Baubau masih mengalami keterbatasan. Ditambah lagi belum adanya rapid tes untuk mengetahui ada atau tidaknya virus covid-19.

Hal itu diakui oleh Dirut RSUD Baubau dr Nuraeni Djawa, jika untuk APD yang ada di RS Kota Baubau baru ada 10 unit, dan dirasa belum mencukupi. Sementara untuk alat rapid test, telah dijanjikan akan disuplay oleh Pemprov Sultra.

“Apa boleh buat kita tangani sesuai standarisasi yang ada sekarang. Suka tidak suka, mau tidak mau harus siap mengarah ke standar itu,” ujar dr Nuraeni Djawa.

Dengan segala keterbatasan yang ada, pihaknya harus siap atas penunjukan menjadi RS rujukan covid-19. Saat ini RSUD Baubau berbenah dan sudah menyiapkan ruangan isolasi khusus. Terdapat bangunan itu baru kelar dibangun yang rencananya akan digunakan untuk merawat pasien.

Sementara itu, Walikota Baubau Dr HAS Tamrin MH mengatakan, dengan keterbatasannya RSUD Baubau berupaya melakukan penyempurnaan sarana prasarana yang ada.

Pihaknya juga telah melakukan rapat di lingkup OPD Kota Baubau dengan menggeser anggaran kegiatan dan memfokuskannya sebagai penanggulangan Covid-19 dari hulu ke hilir.

“Anggarannya digeser untuk mengadakan fasilitas-fasilitas di ruang isolasi. Kegiatan kesehatan, sanitasi dan lain sebagainya itu semua untuk penanggulangan penyebaran virus corona,” jelasnya.

Ditemui terpisah, Wakil Ketua DPRD Baubau Nasiru mengatakan, Pemkot Baubau harus melihat kesiapan RSUD Baubau untuk menerima pasien Covid-19. Yang terpenting mengenai kemananan dan keselamatan para petugas medis.

“Yang kita utamakan itu safety bagi dokter dan perawat, sehingga nanti mereka meyakini pekerjaannya sesuai dengan pentunjuk teknis. Yang kedua masih banyak alat-alat lain yang harus kita lengkapi termasuk ruangan yang harus safety,” ujarnya.

Dengan ditunjukannya RSUD Baubau sebagai rumah sakit rujukan, pihaknya berharap Pemprov Sultra juga memperhatikan kerja samanya dengan Pemkot Baubau agar wabah Covid-19 tidak menyebar lebih luas lagi.

Pihaknya juga memberikan saran kepada Pemkot Baubau untuk mengantisipasi masuknya Covid-19 melalui bandara dan pelabuhan.

Peliput: Asmaddin

Visited 1 times, 1 visit(s) today