F04.3 Talud pondasi jembatan di Kelurahan Masiti yang hingga kini masih retak dan mengangaTalud pondasi jembatan di Kelurahan Masiti yang hingga kini masih retak dan menganga

Peliput: Amirul

BATAUGA,BP – Mustafa, kontraktor jembatan di Kelurahan Masiri mengaku bakal memperbaiki talud pondasi yang retak dalam waktu dekat. Dikatakannya, pondasi jembatan dan talud jembatan memili perbedaan.

Kata Mustafa, pondasi adalah dudukan jembatan yang konstruksinya dibuat kokoh, sementara talud pondasi itu hanyalah hiasan samping jembatan. Jika itu terlihat retak, maka disebabkan hantaman arus air bah sungai. Tetapi kondisi jembatan seperti itu masih sangat aman untuk dilewati kendaraan.

“Sebenarnya yang retak dan menganga itu adalah bagian luarnya saja dan tidak akan berpengaruh dengan struktur pondasi jembatan. Talud pondasi jembatan itu adalah kreasi tukang agar jembatan terlihat indah, yang semestinya sisi pondasinya itu hanya diplaster,” ucap Mustafa saat ditemui di Kelurahan Masiri, Kamis (19/1).

Soal retak dan terbukanya begian talud pondasi jembatan tersebut kata Mustafa, ia sudah mengetahuinya sejak Senin pagi (16/1). Dikatakan, dirinya langsung kelokasi jembatan di Masiri, guna mengecek sekaligus membuat alur aliran air agar bisa mengalir hingga kelaut.

“Saat itu saya cek juga, kondisi jembatan masih tergenang air, sehingga saya dibantu warga menggali membuat parit agar air yang tergenang dibawah jembatan itu mengalir. Itu langkah awal yang saya lakukan. Bukannya diam saja,” tukasnya

Lanjutnya, jembatan yang dibangun menggunakan ABPD 2017 dengan nilai kurang lebih Rp 790 juta itu, pihaknya berjanji akan memperbaiki kerusakan tersebut secepatnya. Ia menaksir kerugian yang disebabkan air bah sungai itu hanya kisaran Rp 2 juta.

“Paling kerusakannya hanya Rp 2 juta saja itu, sedikit karena itu hanya talud pondasi saja,” katanya.

Ditambahkanya, talud pondasi jembatan yang retak dan menganga itu akan dicabut dan dibuat kembali dengan konstruksi yang lebih kokoh. Sementara alur sungai yang ditutup sebelumnya yang digunakan sebagai jalur alternatif lalu lintas, bakal digali seperti semula sehingga air sungai mengalir langsung menuju laut.

“Kita akan buat yang lebih kokoh agar air sungai tidak tergenang dikolong jembatan, maka akan digali kembali aliran sungai seperti semula. Jadi Sabtu (21/01) sudah mulai dikerjakan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Busel Iwan Mulyawan ST MSi mengatakan, jembatan tersebut masih dalam tahapan pemeliharaan. Pasca berakhirnya masa kontrak 6 Desember 2016 lalu, dan dihitung hingga enam bulan itu masih dalam tanggungjawab pihak kontraktor.

“kita sudah peringati kontraktornya, agar segera diperbaiki,” katanya ketika ditemui di Gedung Lamaindo beberapa waktu lalu.

Dikatakan, semestinya pihak kontraktor memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab sehingga dapat melakukan perbaikan. Kondisi retak hingga menganga talud pondasi jembatan itu, Iwan menduga akibat air yang masih tergenang dalam bawah jembatan sehingga menyerap disela-sela bagian dinding talud pondasi yang menyebabkan keretakan. Namun itu juga harus diselidiki penyebab pastinya secara teknis.

“Harusnya jalan alternatif sudah dijebol, biar air bisa mengalir dan tidak tertampung di bawah jembatan, kalau tetap dibiarkan begitu bisa rusak pekerjaan itu,” kata mantan Kabid Migas Dinas ESDM itu.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today