BAUBAU, BP- Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan data perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat, Kota Baubau kembali mengalami inflasi sebesar 0,06 persen pada bulan Maret lalu dengan IHK 102,26.
Inflasi yang terjadi di Kota Baubau dipicu oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,07 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,28 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,62 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yaitu hanya satu yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,02 persen, kelompok transportasi sebesar -0,74 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,02 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar -0,35 persen.
“Kelompok pendidikan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan/relatif stabil,” bunyi kutipan dalam rilis BPS Kota Baubau.
Disebutkan pula, beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi untuk Kota Baubau diantaranya ikan layang/ikan benggol, ikan katamba, ikan bubara, beras, deodorant, ikan baronang, gula pasir, bawang putih, emas perhiasan, ikan selar atau tude.
Sementara untuk komoditas penyumbang deflasi di Kota Baubau yakni daun kelor, angkutan udara, kangkung, cabai rawit, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso/ayam hidup, shampo, terong dan tomat.
Untuk diketahui, dari 90 kota, 47 kota mengalami deflasi dan 43 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe (Provinsi Aceh) sebesar 0,64 persen dan terendah terjadi Pekanbaru (Provinsi Riau) sebesar 0,01 persen.
Peliput: Gustam