F01.3 Acep Sulfan Topi Merah saat berkunjung di Sekber Gugus Covid 19Acep Sulfan (Topi Merah) saat berkunjung di Sekber Gugus Covid-19

BAUBAU, BP- Salah satu anggota DPRD Kota Baubau, Acep Sulfan merasa geram atas sikap Direktur RSUD Baubau dr Nuraerni Djawa. Pihaknya menilai, menilai jika Direktur RSUD Baubau tidak kooperatif dalam menangani Covid-19 di Baubau.

Hal itu dikarenakan sikap pimpinan rumah sakit milik daerah itu terkesan enggan menyiapkan alat rapid test untuk memeriksa puluhan penumpang KM Mega Abdi yang tiba dari Obi, Maluku Utara, Sabtu dini hari (02/05).

Saat mengetahui akan adanya penumpang KM Mega Abadi yang akan tiba di Kota Baubau, Politisi Gerindra itu meminta agar Pemerintah Kota Bubau memeriksa kesehatan para penumpang melalui Rapid Test untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka sebelum dikembalikan ke daerahnya masing-masing. Namun kata Acep, Dirut RSUD Baubau malah tidak menunjukan sikap kooperatifnya untuk segera menyiapkan rapid test.

“Puluhan penumpang ini urgen untuk dirapid test. Karena itu saya telepon Direktur RSUD menanyakan jumlah rapid tes yang ada di rumah sakit, tapi dia (dirut RSUD Baubau-red) menjawab akan koordinasikan dulu dengan anggotanya dan akan menelpon kembali. Namun hingga saat ini bahkan saya sudah menelpon sebanyak 20 kali namun tidak di angkat. Ini kan tidak kooperatif, ” ucap Acep dengan nada kesal

Permintaan Acep Sulfan agar penumpang dirapid test bukan tanpa alasan, melainkan untuk mengetahui kondisi kesehatan para penumpang dan tidak menjadi kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat atas kehadiran mereka.

Tidak mendapatkan kepastian Acep segera mendatangi Sekber Gugus Tugas Covid-19 dan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiapkan rapid test yang mereka miliki. Namun jumlah Rapid test tersisa tinggal 10 unit, sementara ada 26 orang penumpang harus diperiksa.

Mengetahui hal itu, Acep pun meminta Dinkes mencari rapid test dari rumah sakit lain. Kemudian diperoleh pinjaman dari Rumah Sakit Bhayangkara Baubau.

Acep kesal dengan tidak kooperatifnya pimpinan RSUD Baubau di tengah kegentingan Pandemi Covid 19. ” Dalam kondisi seperti ini, jangan hanya petugas medis di bawah yang sigap, tapi juga Direkturnya. Kerena ini masalah kemanusiaan yang harus kita tangani bersama, “terang Acep.

Setelah rapid test tercukupi, pemeriksaan mulai dilakukan kepada 26 penumpang di Sekber Covid-19 Baubau pada Sabtu dini hari (02/05). Dari hasil pemeriksaan tim Dinkes Baubau, 26 penumpang yang tiba di Sekber Gugus Covid-19 Baubau dinyatakan Non Reaktif dan suhu tubuh normal. Selanjutnya tim Gugus Covid-19 memberikan surat tanda hasil pemeriksaan kepada 26 penumpang, untuk ditunjukan di Puskesmas di daerah masing-masing.

Untuk di ketahui, 26 penumpang itu dijemput langsung dari pelabuhan Banabungi Pasarwajo ke Kota Baubau oleh kepala BPBD dan Dinas Perhubungan (Dishub) Baubau. Adapun 26 penumpang tersebut terbagi dari beberapa asal daerah,yakni Kota Baubau satu orang, Kabupaten Buton Selatan 22 orang, Buton Tengah satu orang dan Kabupaten Muna dua orang.

Setelah pemeriksaan rapid test selesai, 22 warga yang berasal dari Buton Selatan diserahkan langsung oleh Sekda Baubau ke pihak Pemkab Busel pada pukul 04.30 dini hari. Sementara, satu warga Baubau dijemput langsung pihak keluarganya. Kemudian, tiga warga lainnya diantar langsung Kepala BPBD Baubau untuk diseberangkan ke kampung halaman masing-masing via pelabuhan feri Baubau.

Peliput: Prasetio M

Visited 1 times, 1 visit(s) today

By admin