BAUBAU, BP – Sarijem, nenek yang berumur 101 tahun mendapatkan rezeki tak terduga di bulan ramadan oleh sejumlah mahasiswa alumni Semarang. Tidak tinggal sendirian di Kelurahan Liabuku Kota Baubau, nenek Sarijem dirawat anak semata wayangnya Mak Tuni (75).
Mereka terpaksa tinggal dibekas gudang milik warga sekitar karena gubuk yang ditinggali sebelumnya ditimpa musibah, roboh diterjang angin.
Kehidupan dengan rezeki tak seberapa itu membuat hati mahasiswa-mahasiswi dari Forum Mahasiswa Buton Raya Semarang (Formabutra) yang berkalaborasi dengan RKB Telkom Baubau, berkunjung menyalurkan bantuan pada, Selasa (12/05).
Urunan yang disumbangkan berupa paket sembako serta masker yang langsung diberikan digubuk nenek Sarijem. Mahasiswa mahasiswi ini mengharapkan sedikit rezeki yang mereka berikan dapat berguna, bermanfaat serta dapat mencukupi nenek Sarijem dan Mak Tuni.
Seperti yang diungkapkan salah seorang mahasiswa alumni Semarang jurusan Psikologi ini, Dino Rizatman R mengaku sangat prihatin dengan keadaan kedua lansia itu. Sehingga membuat dirinya bersama teman-teman lainnya kompak menyisihkan sedikit rejeki untuk dijadikan paket sembako lalu diberikan kepada nenek tua itu.
“Setelah saya dapat kabar soal keadaan dua lansia ini, kita cepat kumpul dana lalu secepatnya kita distribusikan. Semoga apa yang kita berikan tercukupi dan bermanfaat untuk mereka,” ungkapnya.
Tujuannya, lanjut Dino, tidak lain untuk membantu mencukupi ketersediaan sembako beberapa hari kedepan.
Dino bersama kelompoknya itu melakukan penyaluran bantuan bukan hanya kali ini saja, sebelumnya juga sudah pernah menyalurkan APD kepada tenaga kesehatan untuk menyokong ketersediaan APD saat bertugas menyelamatkan pasien terkena pandemi viruscorona. Upaya itu tentu sangat diapresiasi oleh para tenaga medis, di mana mereka sangat membutuhkan APD. (*)
Peliput: Asmaddin